KAMPALA—Laporan yang dirilis Badan Pangan PBB (FAO) sangat mencengangkan, 10 juta penduduk Uganda menghadapi ancaman kelaparan setiap harinya. Data ini menunjukkan, bahwa target Millenium Development Goald di negara “Mutiara Afrika”ini meleset jauh dari harapan.
Dalam laporan itu juga disebutkan, bahwa prevalensi kekurangan gizi di Uganda telah meningkat dari 4,2 juta pada 1990, menjadi 8,7 juta pada 2010, dan 10,3 juta pada tahun 2015.
“Afrika Timur tetap menjadi sub-wilayah dengan masalah kelaparan terbesar secara absolut, menjadi rumah bagi 124 juta orang kekurangan gizi,” kata laporan itu sebagaimana dikutip Bernama, Senin (1/6/2015).
Di Afrika Timur, Tanzania memiliki angka kurang gizi terburuk (16,8 juta), sedangkan Kenya menempati urutan ketiga (9,9 juta) dan di Rwanda ada 3,9 juta orang yang kekurangan gizi.
Dalam laporan itu, di Afrika hanya empat negara – Aljazair, Mesir, Maroko dan Tunisia, semua di Afrika Utara – yang telah mencapai tujuan MDG’s. “Ada sekitar 795 juta orang yang kekurangan gizi di seluruh dunia. Angka ini turun 167 juta selama satu dekade terakhir. Penurunan tersebut terjadi (kebanyakan) di daerah berkembang,” kata laporan itu.
Menurut Menteri Pertanian Uganda, Vincent Ssempijja Bamulangaki isu keamanan pangan di negara yang memiliki dua musim tanam ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. “Kami masih memiliki masalah di bidang pertanian, khususnya di bidang ketahanan pangan. Kita perlu mengubah pola pikir mereka. Apa yang harus dilakukan, terutama ketika menanam, apa yang harus makan, bagaimana untuk menyimpan makanan dan juga mengajari mereka mekanisme ekspansi ke pertanian komersial,” katanya.
