Pertolongan Pertama pada Korban Kekerasan Seksual

0
193
Ilustrasi korban kekerasan seksual. (Foto: Pixabay/Favor)

JAKARTA – Bentuk pertolongan pertama bagi korban kekerasan seksual adalah mencari bantuan dengan menceritakan apa yang terjadi pada orang yang tepat.

Selain itu, hal terpenting lainnya adalah tidak menyalahkan diri sendiri dan berusaha memendam peristiwa.

“Banyak korban merasa malu atau takut disalahkan lalu memendam peristiwa yang menimpanya dan pada akhirnya jadi masalah yang berkepanjangan. Jadi memang harus share dan cari pertolongan, juga penting sekali untuk tidak menyalahkan diri sendiri,” kata psikolog klinis Tara Adhisti de Thouars dilansir dari Antara, Sabtu (21/1/2023).

Menurut Tara, tidak ada seorang pun yang menghendaki adanya peristiwa kekerasan seksual. Meski demikian, masih ada orang-orang yang beranggapan seharusnya korban kekerasan seksual bisa berpikir untuk melakukan sesuatu kala peristiwa tersebut terjadi, salah satunya dengan cara melawan atau memberontak.

Tetapi, menurut Tara, seringkali peristiwa kekerasan seksual membuat kondisi si korban terlalu shock, freezing, sehingga tidak mampu berbuat apa-apa. Karena itu, penting bagi korban peristiwa untuk tidak menyalahkan diri sendiri -pun bagi orang-orang sekitarnya untuk tidak menyalahkan korban.

“Banyak terjadi ketika korban menceritakan masalahnya, namun justru sang korban yang dipersalahkan. Misalnya mempertanyakan mengapa diam saja, tidak melawan atau berusaha berontak,” kata Tara.

Padahal, menurut Tara, yang dibutuhkan korban saat itu adalah dipahami, dimengerti, dan tidak dipersalahkan yang bisa mengganggu mentalnya menjadi lebih buruk lagi.

Tara mengingatkan, orang-orang terdekat korban kekerasan seksual menjadi pendamping yang tepat dan ikut membantu mencari pertolongan bila ternyata peristiwa tersebut mengganggu kondisi fisik dan mental.

“Agar dampak negatifnya tidak berkepanjangan,” kata Tara.

Advertisement div class="td-visible-desktop">