JENEPONTO – Petani tomat di Rumbia Jeneponto, Sulawesi Selatan, mengalami kerugian yang mencapai jutaan rupiah setelah puluhan hektar tanaman tomat layu dan kering akibat musim kemarau. Mereka mengaku hujan tidak pernah turun selama tiga bulan terakhir.
“Kami merugi hingga jutaan rupiah karena biaya pembibitan dan pemeliharaan cukup mahal. Banyak tomat kami yang mengering,” kata salah satu petani, Samsuddin, dikutip dari Okezone.com pada Senin (09/08/2015).
Dia melanjutkan, masih ada beberapa petani yang mempunyai buah tomat segar dan masih bisa dijual ke pasar. Namun, mereka mengaku enggan menjualnya karena tomat dihargai sangat murah dan tidak sebanding dengan mahalnya biaya pemeliharaan.
“Harga di kalangan petani saat ini hanya Rp 1.000 perkilogramnya,” ujar Samsuddin.
Mereka berharap pemerintah dapat segera menormalkan harga tomat dan memberikan bantuan berupa sumur bor dan mesin pompa air untuk mengaliri air ke area sawah yang ditanami tomat.