Petugas Gabungan Pertaruhkan Keselamatan saat Lakukan Modifikasi Cuaca

Ilustrasi BPBD DKI Jakarta lakukan tabur garam untuk kurangi intensitas hujan deras

JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan petugas gabungan yang terbang menggunakan pesawat untuk melakukan modifikasi cuaca telah mempertaruhkan keselamatan diri mereka.

“Mereka terbang menggunakan pesawat masuk ke dalam gerombolan awan, atau dapat dikatakan menabrak awan penghujan itu di ketinggian 5.000-8.000 atau lebih di udara. Tentu ketika mendapat tugas untuk operasi mereka juga harap-harap cemas, ya,” kata dia dalam konferensi pers Prediksi Musim Kemarau 2025 yang disiarkan secara daring di Jakarta, Kamis.

Dalam setiap operasi modifikasi cuaca dengan menaburkan garam (NaCl) dan Kalsium Oksida (CaO) menggunakan pesawat itu melibatkan petugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, TNI Angkatan Udara, dan juga melibatkan lembaga penyedia transportasi udara swasta.

Dwikorita menegaskan bahwa BMKG selain mengedepankan akurasi dalam menganalisa lokasi penyemaian, faktor keselamatan bagi tim yang bertugas, termasuk yang berada di pesawat untuk menaburkan garam juga dipertimbangkan sedemikian rupa demi mengurangi risiko.

Namun, kata dia, ada banyak faktor dinamika atmosfer yang menjadi tantangan tim di lapangan, salah satunya seperti angin sirkulasi siklonik yang mempengaruhi keberhasilan operasi modifikasi cuaca tersebut, dengan begitu dukungan semua pihak terkait khususnya dari masyarakat akan sangat diperlukan.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here