spot_img

Pilot Ketiduran, Pesawat Sempat Nyasar

PILOT pesawat komersial tertidur saat bertugas, mungkin manusiawi dan bisa terjadi terhadap siapa saja, namun tetap saja hal itu tidak dapat ditoleransi karena berpotensi mengancam keselamatan jiwa seluruh penumpang.

Apalagi, yang tertidur kedua kru (pilot dan kopilot) seperti terjadi pada pesawat Airbus     A-320 milik Batik Air bernomor penerbangan ID-6723 dari Bandara Haluleo, Kendari, Sulawesi Tengah ke Bandara Int’l Soekarno-Hatta, Tangerang, dengan 153 penumpang, 25 Januari lalu.

Corporate Communication Strategic of Air Batik, Danang M Prihantoro (9/3) mengemukakan, pihaknya sudah membebas-tugaskan sementara kedua kru pesawat tersebut dan perusahaan menerima seluruh rekomendasi yang dikeluarkan KNKT.

Kedua kru diduga kelelahan, karena mereka sudah terbang dari Bandara Soeta ke Bandara Haluoleo, sebelumnya (tinggal landas pukul 03.14 WIB), sementara persiapan terbang sudah dilakukan mulai pukul 01.25 WIB.

Saat pesawat berada pada ketinggian 36.000 kaki menjelang pendaratan, pilot menawarkan kopilot yang mengatakan kurang tidur untuk beristirahat, lalu ia dibangunkan beberapa saat sebelum pesawat mendarat di Kendari dengan selamat pada puku 07.11 Wita.

Pesawat kembali mengudara dari Kendari pukul 08:05 menuju Bandara Soeta, Tangerang, lalu 32 menit kemudian, pada ketinggian 36.000 kaki, pilot minta izin pada kopilot untuk bergantian tidur, lalu kopilot mengambilalih kemudi. Beberapa saat kemudian pilot terjaga, sempat ngobrol 30 menit, lalu keduanya terlelap.selama 28 menit.

Saat pada jarak 388,9 Km dari tujuan (Bandara Soeta) pada pukul 08.43 WIB, kopilot melakukan kontak awal dengan pemandu lalu lintas udara (ATS) Jakarta yang menginstruksikannya untuk membawa pesawat ke jalur (waypoint) KURUS.

Pilot bangun dan tersadar,  28 menit setelah komunikasi terakhir antara ATS dan kopilot terekam yakni pada pukul 09:11 WIB, pesawat tidak berada di jalur yang benar. “Pilot lalu membangunkan kopilot, “ demikian tulis laporan KNKT.

Atas kejadian itu, Ditjen Perhubunga Udara juga akan mengirimkan inspektur penerbangan yang menangani keselamatan (Resolution of Safety Issu – RSI) untuk menemukan akar permasalahan dan mitigasi agar kasus semacam ini tak terjadi lagi.

Peristiwa pilot ketiduran a.l. tercatat saat pesawat Airbus A 320 ITA Airways dengan No. penerbangan terbang dari New York ke Roma dengan 250 penumpangnya pada 30 April 2022. Pilot yang ketiduran sekitar 10 menit saat pesawat berada di atas Perancis dipecat.

Kejadian lainnya, pesawat B737-800 milik the Ethiopean Airlines yang terbang dari Karthoum ke Addis Abbaba, Ethiopia dengan 154 penumpang pada 15 Agustus 2022.

Sambil menunggu hasil investigasi KNKT, kedua kru digrounded sementara, walau durasi penerbangan yang terlalu lama mungkin juga menjadi faktor penyebab kelelahan yang dialami kedua kru, sehingga belum tentu mereka bisa dipersalahkan sepenuhnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

spot_img

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


spot_img

Latest Articles