
JAKARTA, KBKNews.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD 2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Pidato tersebut memaparkan capaian 299 hari kinerja pemerintahan serta arah kebijakan ke depan.
Berikut ini poin-poin penting pidato Prabowo seperti dirangkum KBKNews.id:
1. Pendidikan dan Sekolah Rakyat
Prabowo menegaskan komitmen pemerintahan dalam memperkuat sektor pendidikan melalui pembangunan 100 Sekolah Rakyat, dengan target naik menjadi 200 sekolah pada 2026 dan 300 pada 2027.
Siswa diprioritaskan dari keluarga miskin ekstrem (desil 1) dan miskin (desil 2) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Selain pendidikan gratis, siswa akan mendapat fasilitas lengkap dan renovasi rumah keluarga yang tidak layak huni.
“Sekolah Rakyat kami bangun agar anak dari keluarga tidak mampu dapat belajar tanpa hambatan dan bisa lepas dari jerat kemiskinan,” kata Prabowo.
Pemerintah juga akan membangun 20 Sekolah Unggul Garuda, mentransformasi 80 sekolah menjadi unggulan, menambah SMA Taruna Nusantara terintegrasi, membuka 148 program studi kedokteran, serta membagikan 288.000 smart TV untuk pemerataan kualitas belajar.
2. Politik Luar Negeri dan BRICS
Prabowo menegaskan Indonesia tetap menganut politik luar negeri bebas aktif dan non-blok, menjaga hubungan damai dengan semua negara. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS dan hadir di KTT BRICS 2025 di Brasil.
Indonesia juga berhasil menuntaskan perundingan dagang Indonesia–Uni Eropa (CEPA) yang mandek bertahun-tahun, serta melakukan negosiasi tarif dengan Amerika Serikat.
Prabowo menegaskan komitmen dukungan kepada Palestina, termasuk pengiriman bantuan udara ke Gaza.
3. Pemberantasan Korupsi dan Efisiensi Anggaran
Presiden mengungkap keberhasilan pemerintah menyelamatkan Rp300 triliun anggaran negara pada awal 2025 dari potensi penyelewengan, termasuk efisiensi anggaran perjalanan dinas dan pengadaan alat tulis kantor.
“Saya tidak punya pilihan selain memimpin upaya pemberantasan korupsi di semua lembaga eksekutif,” tegasnya.
4. Apresiasi Kinerja Lembaga Negara
Prabowo memberikan penghargaan kepada MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, KY, serta lembaga lainnya atas kinerja dan kontribusinya. Ia menyoroti capaian legislasi DPR, pengawasan DPD, integritas BPK, reformasi MA, serta peran KY menjaga integritas hakim.
5. Pesan Kebangsaan dan Demokrasi
Prabowo menceritakan perjalanan panjangnya menuju kursi presiden, mengikuti pemilu lima kali sebelum akhirnya menang. Ia menegaskan pentingnya persatuan, gotong-royong, serta keterbukaan terhadap kritik.
“Kritik kadang menyesakkan, tapi tidak masalah. Kita butuh koreksi agar tidak ada yang merasa lebih kuat dari hukum,” ujarnya.
6. Hubungan dengan Negara Tetangga
Prabowo menegaskan Indonesia dan Malaysia adalah bangsa serumpun dan sahabat, meski masih ada masalah perbatasan warisan kolonial. Ia mengingatkan agar tidak terjebak dalam politik adu domba (devide et impera).
7. Warisan Presiden-Presiden Sebelumnya
Dalam pidatonya, Prabowo memuji kontribusi semua presiden terdahulu, mulai dari Soekarno hingga Joko Widodo, yang dinilainya berperan besar membangun bangsa sesuai cita-cita kemerdekaan.

