Prancis Kecam Rencana Israel Kuasai Penuh Jalur Gaza

Jalur Gaza porak-poranda akibat serangan Israel berulangkali. (Foto: ANTARA/Anadolu)

JAKARTA, KBKNews.id – Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mengkritik keras rencana terbaru Israel yang berniat menguasai penuh Jalur Gaza.

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi RTL, Selasa (6/5/2025), Barrot menyatakan bahwa rencana tersebut jelas bertentangan dengan hukum internasional.

Ia menilai tindakan Israel yang ingin mengambil kendali total atas Gaza, termasuk dalam hal distribusi bantuan kemanusiaan, sebagai langkah yang tidak dapat diterima.

“Prioritas mendesak saat ini adalah gencatan senjata, tetapi juga akses bantuan kemanusiaan secara masif dan tanpa hambatan. Karena di Jalur Gaza — masyarakat Palestina di sana — mengalami kekurangan secara tragis,” kata Barrot, dilansir dari Anadolu.

Ia menegaskan bahwa Prancis, bersama negara lain, terus berkomitmen membela hukum humaniter internasional.

“Bahkan dalam situasi perang, ada aturan yang harus dihormati: kita tidak menarget warga sipil, tidak menyerang pekerja kemanusiaan, dan harus memastikan bahwa bantuan kemanusiaan tetap dapat menjangkau masyarakat,” tegasnya, sembari menyoroti pentingnya menjaga integritas hukum perang.

Ia juga memperingatkan potensi bencana kelaparan massal di Gaza jika bantuan tak segera masuk, dan meminta Israel membuka akses bantuan serta menyetujui gencatan senjata.

“Prancis mendesak Israel untuk menerapkan gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan menjangkau penduduk di wilayah Gaza,” tuturnya.

Lebih lanjut, Barrot menyatakan bahwa Prancis siap mengakui keberadaan Negara Palestina jika ada langkah serupa dari negara lain dan komitmen bersama dalam mewujudkannya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here