Pria Inggris Ke-50 Tewas di Suriah

0
243

LONDON – Anggota terakhir dari 5 orang yang tergabung dalam kelompok pemuda dari Portsmouth Inggris yang bergabung dengan IS dikabarkan tewas, menyusul empat temannya.

Assad Uzzaman, 25, adalah salah satu dari lima pria dari geng yang menamakan diri the Britani Brigade Bangladeshi Bad Boys, melakukan perjalanan menuju Suriah untuk berperang sebagai jihadis di IS.

Kelompok ini terlihat di kamera Bandara Gatwick pada bulan Oktober 2013, menuju Suriah, negara yang dilanda perang.

Sebenarnya selain mereka masih ada seorang pria keenam, Ifthekar Jaman, salah satu warga Inggris  yang pertama kali bergabung  ke ISIS dan mendorong orang lain untuk bergabung dengannya melawan Suriah. Dia tewas pada bulan Desember tahun 2013.

Uzzaman, sepupu  dari Jaman, diduga warga Inggris ke-50 yang tewas saat berperang di Suriah dan Irak.

Kematiannya dilaporkan Shiraz Maher, seorang peneliti senior di pusat internasional untuk studi radikalisasi (ICSR) di King College di London, yang memonitor akun media sosial dugaan para jihadis.

Dia mengatakan: “Pejuang yang terakhir dari cluster Portsmouth, Assad Uzzaman (Abu Abdullah) meninggal.”

Maher mengatakan kewarganegaraan yang tepat dari salah satu database ICSR itu tidak jelas, sehingga sosok 50 warga Inggris tidak pasti.

Uzzaman melakukan perjalanan ke Suriah hampir dua tahun yang lalu dengan empat orang lainnya dari Portsmouth – Choudhury, 31, Muhammad Mehdi Hassan, 19, Mamunur Mohammed Roshid, 24, dan Muhammad Hamidur Rahman, 25.

Seminggu sebelum kematiannya, Uzzaman mengatakan kepada BBC Newsnigh, ia terlibat dalam perang jihad, atau perang suci, untuk membantu mengatur negara berdasarkan hukum agama Islam. Dia mengatakan kepada BBC ia tidak menimbulkan ancaman bagi Inggris dan tidak punya rencana untuk kembali.

Sementara rekannya, Rahman diperkirakan telah meninggal pada bulan Juli tahun lalu, sedangkan Roshid tewas pada bulan Oktober. Hassan juga meninggal pada Oktober, dalam pertempuran di Kobani, Suriah.

Choudhury, seorang ayah dari dua anak, dipenjara selama empat tahun, sampai Desember lalu karena bepergian ke Suriah untuk menghadiri kamp pelatihan teroris.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here