Justru Kendor di Debat Pamungkas

0
294
Dari kiri: Capres Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Publik kecewa, debat terakhir (4/2) berjalan kurang seru, datar dan bagaikan koor atau paduan suara.

DEBAT terakhir ketiga calon presiden yang digelar di Convention Centre, Jakarta Pusat, Minggu (4 Feb.) di luar ekspektasi publik, berbeda dengan sebelumnya,  berlangsung datar-datar, saling mengamini dan penuh basa-basi.

Publik sebenarnya berharap, dalam debat pamungkas kali ini, masing-masing capres akan “all-out” menyajikan visi-misi dan gagasannya, saling adu argumentasi dan data, bukan menampilkan koor atau paduan suara.

Berbeda dengan debat sebelumnya, capres  saling sindir dan serang, bahkan terkesan “off-side” karena salah satu paslon memberikan penilaian kinerja paslon lain,  sebaliknya paslon satunya menilai, lawannya tidak pantas menyebut-nyebut etika

Debat kelima (tiga kali untuk capres dan dua kali cawapres) atau terakhir Pilpres 2024  a.l membahas isu kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi , kesehatan, ketenagakerjaan  dan SDM.

Terkait isu kesehatan, capres No. Urut 2 Ganjar Pranowo yang tampil pertama menyebutkan program preventif, promotif dan kuratif sama pentingnya yang lalu diamini capres No.  Urut 1,  Anies Baswedan dan capres No, Uruit 3 Prabowo Subianto.

Anies  menekankan perlunya kebijakan lintas sektoral dalam penanganan masalah kesehatan, mulai  dari penerapan pola hidup sehat termasuk olah raga dan asupan gizi seimbang.

Prabowo menganggap perlu peningkatan SDM dengan menggagas jalan pintas pemberian beasiswa ke luar negeri untuk mendidik 10.000 dokter dan 10.000 tenaga di bidang sain, teknologi, enjinering dan lainnya. Fakultas kedokteran yang  ada saat ini, 92 akan ditingkatkan menjadi 300-an.

Sebaliknya, Anies, walau setuju dengan gagasan Prabowo, perlu  dilihat urjensinya, mungkin lebih irit mendatangkan profesor dari  luar negeri untuk mendidik calon dokter atau disiplin ilmu lainnya.

Pada sesi debat lain, ketiganya juga sepakat terkait pentingnya pembangunan sektor kebudayaan dalam upaya membentuk karakter bangsa.

Anies berpendapat, perlu diciptakan ekosistem yang sehat agar kebudayaan tumbuh dan berkembang, sedangkan Prabowo menganggap perlu Dana Abadi  untuk pengembangan kebudayaan, sementara Ganjar berharap agar pemerintah memberikan kesempatan para budayawan berkreasi. 

Peran Penting Guru

Di sektor pendidikan, Anies menilai pentingnya peran guru sehingga pemerintah harus bertanggungjawab menyejahterakan mereka dan menganggap pengeluaran pendidikan bukanlah biaya tetapi investasi. “Jangan pelit membayar gaji guru, “ ujarnya.

Sedangkan Ganjar berpendapat, guru honorer harus mendapatkan honor minimal, 10 persen di  atas UMR dan para guru dan dosen harus fokus menangani  pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, harus dibebaskan dari tugas administrasi.

Prabowo mengemukakan, jika terpilih sebagai preiden nanti, ia akan memperbaiki sistem pendidikan termasuk menghilangkan kebocoran anggaran yang terjadi selama ini.

Ketiga paslon presiden juga  sepakat, anggaran pendidikan yang jumlahnya mencapai 20 persen dari APBN sejauh ini belum digunakan secara optimal.

Terkait penyaluran bansos yang menjadi polemik di media karena tudingan dipolitisasi oleh pemerintah juga disinggung dalam sesi tanya jawab debat ketiga capres.

Anies berharap, bansos diberikan secara tepat waktu, tepat sasaran dan tepat nilainya dan ia mengritik penyaluran BLT untuk tiga bulan sebanyak Rp600-ribu (dari Januari sampai Maret 2024) yang dibagikan di muka menjelang Pemilu.

“Bansos adalah bantuan bagi yang berhak menerima. Kalau diperlukan bulan ini, ya diberikan untuk bulan ini saja, bukan untuk untuk tiga bulan. Dibagikannya juga bukan di pinggir jalan dan harus dipastikan, yang menerima warga miskin atau prasejahtera, “ ujarnya.

Terkait wacana makan siang  gratis dan pemberian susu bagi siswa dari SD sampai SMA yang digagas paslon No. urut 3, Prabowo dan Gibran, Ganjar menganggap lebih perlu, kesiapan mulai  dari pranikah dan pemberian  gizi tambahan bagi ibu hamil untuk mencegah tengkes.

Ganjar juga membela argumentasinya untuk memberikan pulsa internet gratis bagi siswa sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan terutama di wilayah pedesaan, sedangkan Prabowo tetap menganggap, pemberian makan siang dan susu lebih mendesak.

Acara debat ditutup dengan ucapan saling maaf selama mengikuti kontestasi pilpres, bahkan Prabowo berjanji akan mengajak dan menaungi seluruh warga Indonesia termasuk yang tidak memilihnya.

Namun bagi rakyat yang memiliki hak pilih, perlu diingatkan lagi, jangan terbuai mulut manis para calon, teliti rekam jejak mereka dan pilih hanya yang diyakini bakal amanah dan greget membawa bangsa ini ke kehidupan yang lebih baik.

Ingat dengan kredo lawas! Ada dua profesi yang sulit menerima perubahan yakni petani  yang terikat lahan dan musim serta politisi yang mengejar kursi dan kekuasaan.

Teliti dan cermati sebelum mencoblos, gunakan nalar dan nurani, bukan emosi!

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here