JAKARTA, KBKNEWS.id – Dompet Dhuafa mengirimkan dua relawan yang tergabung bersama 31 relawan asal Indonesia lainnya untuk berlayar menuju Gaza bersama Global Sumud Flotilla, sebuah gerakan kemanusiaan dunia yang diikuti oleh 44 negara.
Keberangkatan armada semula dijadwalkan pada 4 September 2025, tetapi karena kendala teknis dari rombongan Spanyol, pelayaran baru akan dimulai pada 7 September 2025.
Koordinator gerakan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC), Hussein Gaza, mengatakan bahwa dalam misi global ini, Indonesia berkomitmen penuh dengan mengirimkan 5 unit kapal yang sudah siap berangkat. Ini menjadikannya salah satu negara dengan kontribusi yang cukup besar. Kapal-kapal tersebut secara simbolis diberi nama para pahlawan nasional Indonesia.
Dompet Dhuafa, sebagai lembaga kemanusiaan yang aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina telah melakukan berbagai aksi atas respon kemanuisaan di Palestina, mulai dari penyaluran bantuan medis, pangan, logistik, hingga kampanye advokasi internasional.
Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini, menegaskan komitmen lembaganya dalam misi kemanusiaan ini. Menurutnya, Dompet Dhuafa akan terus mendukung dan mengawal gerakan ini untuk memastikan bantuan masuk ke Gaza, sehingga dapat membuka blokade oleh zionis Israel.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut serta mendukung dengan menyebarluaskan informasi tentang aksi ini, serta turut berdonasi agar perjuangan kemanusiaan di Palestina dapat terus berjalan,” ajaknya.
Adanya kemungkinan resiko tinggi yang mungkin dihadapi oleh para relawan yang berada di atas kapal, Dompet Dhuafa dan Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) menyerukan kepada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri RI serta kedutaan besar Indonesia di negara-negara terkait, untuk memberikan perlindungan maksimal.
Aksi antarbangsa bersama Global Sumud Flotilla ini membawa misi advokasi internasional untuk menembus blokade Gaza yang telah berlangsung belasan tahun. Dengan terlibatnya 44 negara dan 72 armada kapal, Gerakan ini diharapkan akan menjadi simbol persatuan dunia melawan ketidakadilan dan genosida yang dialami rakyat Palestina.

