DOHA – Pemerintah Qatar menyerukan kepada Israel untuk menghentikan perilaku melanggar hukum terhadap Masjid al Aqsha. Qatar mengungkapkan keceman keras terhadap tindakan Polisi Israel dan para Pemukim Yahudi yang menodai kehormatan Masjid al Aqsha.
Pada hari Ahad (26/7/2015) pagi para penjaga Masjid al Aqsha telah menghadang penyerbuan yang dilakukan pemukim Yahudi yang memperingati apa yang mereka sebut “Kehancuran Sinagog”. Konfrontasi ini mengakibatkan puluhan penjaga masjid al Aqsha dan para jamaah terluka tertembak peluru karet dan sesak nafas karena tembakan gas air mata.
Kementrian Luar Negeri Qatar mengatakan, Selasa (28/7/2015) malam, bahwa negara Qatar mengecam keras tindakan dilakukan Israel di al Quds. Selain itu penyerbuan-penyerbuan yang terus dilakukan para pemukim pendatang Yahudi terhadap Masjid al Aqsha telah memprovokasi perasaan jutaan kaum muslimin.
Sebelumnya, menteri pertanian Israel ikut bersama sekitar 120 pemukim Yahudi menyerbu Masjid al Aqsha. Penyerbuan dilakukan secara bergelombang, yang dibarengi dengan pengawalan dari kepolisian Israel
“Sinagog” menurut penamaan Yahudi, adalah Sinagog Nabi Sulaiman atau Tempat Ibadah Suci, yang dikenal dengan nama “Sinagog Pertama”, yang dibangun oleh Nabi Sulaiman, yang dianggap orang-orang Palestina sebagai tempat suci, yang dibangun di atasnya Masjid al Aqsha.