Rayyanah Barnawi, Mengorbit ke Antariksa

Rayyanah Barnawi (34), astronot pertama Arab Saudi dan, astronot ketiga perempuan muslim yang ikut misi penerbangan ke antariksa. Barnawi beserta tiga astronot lainnya mengikuti misi penelitian Axiom2 selama delapan hari di Stasiun Antariksa Int'l AS (ISS).

ASTRONOT pertama Arab Saudi, Rayyanah Barnawi (34) lepas landas menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS) Amerika Serikat dengan pesawat ulang-alik Dragon diangkut roket Falcon 9 milik SpaceX, Minggu malam (21/5) waktu Florida.

Roket yang membawa Barnawi, perempuan peneliti biomedis jebolan Universitas Otago, Selandia Baru itu lepas landas dari Pusat Antariksa Kennedy, di Cape Canaveral, AS pukul 21.37 GMT.

Barnawi dan Alqarni dalam misi Axiom 2 berperan sangat penting, ditugasi melakukan 14 penelitian selama berada di ISS seperti mengenai sel punca, kanker dan teknologi informasi.

Dalam misi Axiom 2 tersebut, Rayyanah di kapsul Dragon milik pengusaha Elon Musk yang dipasang di ujung Falcon 9 dipimpin astronaut Peggy Whitson  dan pilot John Soffner (keduanya AS), juga didampingi pilot pesawat tempur AU Saudi, Ali Alqarni.

Ketua Antariksa Arab Saudi Pangeran Sultan bin Salman menjelang keberangkatan kedua astronot negaranya itu mengemukakan, mereka sudah menguasai pengoperasian Dragon dan dianggap siap menjalankan misinya.

Sultan sendiri adalah muslim Arab Saudi pertama yang terbang ke ruang angkasa dalam misi untuk mengangkut sejumlah satelit termasuk milik pemerintahnya empat tahun lalu.

Sebelumnya, Rayyanah memang disiapkan sebagai astronot utama yang akan terbang tinggi dengan Dragon, sedangkan Maryam Firdaus dan Ali Algamdi dipersiapkan sebagai awak cadangan.

Rayyanah jebolan Universitas Ortago, Selandia Baru yang akan melakukan penelitian selama delapan hari di antarariksa.

Setelah dipersiapkan selama sembilan bulan di kompleks Axiom, Spasex dan NASA, sedianya  keempat astronot tersebut dijadwalkan akan tinggal landas 8 Mei lalu, namun entah kenapa, oleh sebab yang tidak disebutkan, ditunda sampai 21 Mei.

Barnawi merupakan perempuan muslim ketiga yang berhasil mencapai antariksa, setelah sebelumnya warga AS keturunan Iran, Anouseh Ansari ikut misi NASA dengan roket Soviet Soyus 2 dan warga negara Mesir, Sary Sabri dengan roket Blue Origin pada 2022.

Barnawi dalam penerbangan itu antara lain membawa kalung milik neneknya, orang yangdiangapnya  berperan penting dalam kehidupan dan menempa kepribadiannya, sedangkan Alqarni tak lupa membawa kurma untuk cemilan selama berada di pesawat ulang-alik dan kopi rempah khas Arab.

Bagi Arab Saudi misi yang dilakukan Barnawi juga menepis persepsi negatif terhadap Arab Saudi yang selama ini termasuk negara-negara Arab yang diskriminatif terhadap perempuan.

Izin untuk mengemudikan mobil saja misalnya baru dikeluarkan pada 24 Juni 2018 berkat reformasi yang dilancarkan oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman.

Dunia terus berputar, emansipasi dan kesetaraan jender terhadap perempuan adalah keniscayaan yang tidak bisa dibendung lagi.