Jakarta – Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) merayakan milad yang ke 31 tahun yang bertempat di Gedung Philanthropy pada selasa (02/07/2024). Tepat 31 tahun lalu, Parni Hadi selaku inisiator dan pendiri Dompet Dhuafa beserta 3 orang lainnya, Erie Sudewo, E. Sinansari Ecip, dan Haidar Bagir, menghimpun dana zakat melalui gerakan sosial di harian umum Republika.

Seiring dengan berjalannya waktu, Dompet Dhuafa kemudian berdiri sendiri sebagai sebuah Yayasan yang terpisah pengelolaannya dengan perusahaan media Republika. Namun untuk menghargai sebuah sejarah, nama Republika tetap digunakan sebagai entitas nama yayasan.
Perhelatan yang berlangsung secara sederhana ini dihadiri oleh tokoh-tokoh pendiri Dompet Dhuafa, sekaligus sebagai Dewan Pembina beserta jajaran pengurus Dompet Dhuafa.

Rangkaian acara yang dimulai dengan penampilan musik keroncong kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan tilawah Al-Quran.

Dalam sambutannya, Ketua Pengurus YDDR, Ahmad Juwaini mengatakan bahwa pertumbuhan zakat dan wakaf yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa terus mengalami kenaikan. Wakaf bahkan menjadi salah satu penopang yang cukup signifikan dalam pendapatan penghipunan dana publik, ucap Pria yang akrab disapa Pak “AJ” ini.

Dalam penutup sambutannya Ahmad Juwaini memaparkan sejumlah data, pada Ramadan tahun ini Dompet Dhuafa berhasil menghimpun donasi sebanyak Rp 124,43 Miliar dan mengalami kenaikan sebanyak 9.8 % dari Ramadan tahun sebelumnya (2023).
Sedangkan untuk data penghimpunan hewan kurban, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun sebesar 66,8 miliar, dan hal ini menjadikan Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (ZISWAF) yang terbesar dalam menghimpun hewan kurban.
Di kesempatan yang sama, Inisiator sekaligus Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk terus mengelola Dompet Dhuafa secara profesional, dan generasi yang sudah sepuh, akan menjadi pengayom bagi mereka yang bergelut dalam kepengurusan YDDR.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan seremonial pemotongan tumpeng oleh Jajaran Dewan Pembina dan Pengurus YDDR, dan penanaman pohon di lingkungan kantor pusat Dompet Dhuafa.