spot_img

Respon Gempa Sulteng,UKM RANITA UIN Jakarta Galang Donasi Internal

JAKARTA – UKM KMPLHK RANITA UIN Jakarta, aktif menghimpun dana internal lembaga kampus dan menjadi delegasi relawan merespon bencana gempa Palu, Sigi dan Donggala.

RANITA pun membuka posko di samping taman Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sebagai pusat informasi dan pusat penggalangan donasi, sejak 9 hari ditetapkan situasi darurat untuk Palu.

Dikatakan Tia, salah satu penanggungjawab komunikasi Ranita, hingga Ahad (7/10/2018), total donasi yang terhimpun sebesar Rp 30.862.100. Donasi tersebut sebagian sudah dibelanjakan untuk bantuan logistik untuk masyarakat Palu dan Donggala yaitu sebesar Rp 10.185.700.

“Upaya penggalangan donasi terus dilakukan dengan cara bekerja sama dengan lembaga kemahasiswaan UIN dan direncanakan hari senin tanggal 08 Oktober pukul 16.00 WIB akan dilaksanakan seruan aksi di kampus uin, yang diawali dengan aksi, lalu longmarch dari kampus 1 , dan ditutup dengan do’a,” kata Tia.

Selain membuka posko, lanjut Tia, Ranita juga mendelegasikan tim relawan yang terdiri dari Lien Sururoh dari jurusan Kimia semester 9, Risma Tri Tri Yurita jurusan Kesejahteraan Sosial semester 7, Abdurrahman Heriza jurusan Sejarah Peradaban Islam semester 9, dan Iqbal Ramadhan jurusan Kesehatan Masyarakat semester 7. Tim relawan sampai di Palu pada tanggal Oktober 2018.

Diceritakannya, hari kedua pergerakkan (07 Oktober) relawan RANITA dibagi menjadi dua tim yaitu tim 1 yang bertugas untuk melakukan Assesment dan tim 2 yang bertugas untuk mendistribusikan logistik. Tim 1 melakukan Assesment di kelurahan Silae untuk memastikan pola distribusi yang telah dilakukan oleh aparat pemerintahan setingkat kelurahan dan untuk mengetahui perkembangan penanganan tanggap darurat serta wilayah-wilayah yang belum dibantu oleh berbagai pihak.

“Di kelurahan Silea tim berkoordinasi dengan koordinator pendistribusian logistik di Kelurahan dan mendapatkan informasi mengenai kebutuhan mendesak diantaranya adalah sembako, makanan instan, terpal, air besih dan air minum. Lalu tim mengikuti rapat koordinasi yang diadakan di pos komando korem,. Dari hasil rapat koordinasi dikabarkan bahwa kecamatan Sirenja masih sangat minim bantuan tepatnya di Desa Lende Kopia, kemudian di kab. Donggala terdapat desa yang belum didistribusikan logistik, tepatnya di desa Balaisang Tanjung. Beberapa perkembangan telah terjadi di palu, diantaranya pasar sudah mulai dibuka walau hanya menjual kebutuhan pokok saja seperti beras, minyak dan telur untuk barang yang lain belum tersedia berikut beberapa pasar yang telah beroperasi diantaranya adalah Pasar Masomba dan Pasar Induk,” terang Tia.

Pukul 10.00 WITA Tim 2, lanjutnya, menuju dapur umum Yayasan Kalla Group kembali dan mengambil Logistik yang berupa 4 karung beras berukuran sedang, 25 rak telur rebus, dan satu dus air minum. Lalu relawan juga mengambil logistik di pengadilan agama berupa mie, pop mie, dan energen. Setelah mengambil logistik ke pengadilan agama, relawanpun menuju ke Pasar Inpres untuk membeli 2 karung beras berukuran 50 kg, lalu membeli 5 dus mie dan batu baterai . Saat sampai di posko, relawan langsung mengelompokkan bantuan logistik secara merata, seperti satu kantong plastik berisi 2 liter beras, 4 telur, dan 1 mie dan kantong-kantong berisi sembako tersebut langsung didistribusikan ke warga Kelurahan Silae. Pendistribusian logistic selsesai pada pukul 16.17 WITA.

spot_img

Related Articles

spot_img

Latest Articles