
SUNGAI PENUH – Banjir masih melanda wilayah Provinsi Jambi, terutama di sebagian Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Kondisi air yang masih tinggi membuat pemerintah setempat menetapkan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 14 Januari 2024.
Bencana banjir ini diakibatkan oleh aliran Sungai Batang Merao yang meluap. Data dari BPBD Kota Sungai Penuh menyebutkan sebanyak 5.249 rumah terendam dengan 6.534 kepala keluarga terdampak. Sehingga, 6.350 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Tinggi banjir di tiga kecamatan Kota Sungai Penuh saat ini bervariasi dari 0,5 meter hingga dua meter. Sedangkan prakiraan cuaca dari BMKG curah hujan tinggi masih akan turun hingga dua pekan ke depan.
Merespons bencana alam tersebut, DMC Dompet Dhuafa menerjunkan tim ke lokasi terdampak. Tim langsung mendirikan Pos Hangat di titik pengungsian Kantor DPRD Kota Sungai Penuh. Selain itu, sebagian tim lain bersiaga melakukan proses evakuasi warga apabila dibutuhkan.

Saat ini, Tim Dompet Dhuafa tengah mengusahakan pendistribusian paket hygiene kit untuk masyarakat terdampak di pengungsian dan yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Kondisi banjir yang belum membaik membuat sanitasi semakin memburuk sehingga penyintas berpotensi terkena penyakit.
“Ke depan, kami akan segera mendistribusikan paket hygiene kit,” terang Maizar Helmi, Penanggung Jawab Respons Bencana Banjir Jambi DMC Dompet Dhuafa.
Berdasarkan pengamatan Tim DMC Dompet Dhuafa, debit air Sungai Batang Merao masih tinggi. Banyak warga yang masih bertahan di rumah karena ingin menjaga hewan ternaknya. Luasan lahan pertanian masyarakat juga rusak akibat banjir.
“Kondisi banjir ini adalah kondisi paling parah dan terbesar yang kami alami. Enam kecamatan dengan 34 desa terdampak,” ujar Paisal, Korlap Evakuasi BPBD Kota Sungai Penuh, Jambi saat ditemui Tim DMC Dompet Dhuafa di Gedung Pusdalops.