Serang, Banten – Program Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa yang telah terlaksana selama 30 tahun berturut-turut, menyisakan cerita di pelbagai pelosok negeri. Pada Iduladha 1445 H, Dompet Dhuafa bersama dengan para wartawan mengunjungi peternak plasma binaan yang menjadi pemasok hewan kurban pada program THK.
Tinjauan dilakukan ke salah satu peternak plasma domba di kabupaten Serang, Banten pada Rabu (05/06/2024). Dalam kunjungan ini Dompet Dhuafa Pusat didampingi oleh pengurus Dompet Dhuafa Banten melakukan Quality Control Check yakni dengan melakukan penimbangan berat badan hewan ternak dan pemeriksaan fisik seperti kuku pada hewan domba tersebut.

Hardi, peternak domba yang didatangi menyampaikan bahwa pada awalnya ia memulai beternak dengan 2 ekor domba. Kemudian, Dompet Dhuafa mengajaknya bekerja sama dengan menjadi peternak plasma Dompet Dhuafa untuk mensukseskan program Tebar Hewan Kurban 1445 H.
Kini, domba yang dipeliharanya telah mencapai 60 ekor. Selama 4 bulan domba-domba tersebut di gemukan dikandang yang digawanginya. “Awalnya saya cuma pelihara 2 ekor. Lalu karena dompet dhuafa mau memodali dan mengajak kerja sama, ya saya senang sekali, karena kan bisa dapat penghasilan pasti setiap bulannya, ya kaya gaji lah”. Ucap Hardi ditemui di kandangnya di wilayah Kampung Benoa, Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.

Selain itu, Hardi merasa mendapatkan berbagai kemudahan dengan adanya pelatihan memelihara hewan ternak dari Dompet Dhuafa.
Agus Salim, pendamping peternak plasma Dompet Dhuafa Banten menyampaikan bahwa timnya selalu standby 24 jam apabila ada kendala terhadap hewan ternak yang dipelihara oleh para peternak plasma, misalnya seperti saat hewan-hewan tersebut terserang penyakit maka ia akan segera melakukan pendampingan dan menyiapkan obat-obatan untuk hewan ternak tersebut.

“Kami selalu siap apabila para peternak kebingungan dengan kendala-kendala yang dihadapi, kalau hewan sakit harus segera diobati agar sakitnya tidak bertambah parah” ucap Agus Salim.
Dompet Dhuafa memberikan garansi 3 PASTI yakni Pasti Jantan, Pasti lolos Quality Control dan Pasti tersalurkan sampai ke pelosok negeri. Jaminan tersebut diberikan kepada para pengkurban untuk memastikan bahwa hewan kurban yang disiapkan Dompet Dhuafa merupakan hewan kurban dengan kualitas terbaik.
Lain Hardi, lain pula Iwan, peternak yang juga menjadi plasma Dompet Dhuafa ini mengelola 74 ekor domba untuk di gemukan.

Iwan salah satu peternak yang disambangi di kandangnya pada Kamis (06/06/2024), memperlihatkan domba-domba yang digemukan dikandangnya. Iwan tidak sendirian, Ia dibantu oleh 6 orang lainnya untuk merawat domba-domba tersebut.
Dengan Lebar kandang sekitar 20 x 5 meter, Iwan menggemukan sekitar 74 domba dari kapasitas kandang sekitar 120 ekor domba. Saat pengecekan berlangsung Iwan menuturkan sejumlah hal mengapa Ia mau menjadi peternak plasma binaan Dompet Dhuafa Banten.

“Awalnya saya ternak domba dibina oleh Yayasan Umar Ustman, sekitar 2 tahun lalu. Lalu kemudian saya tertarik gabung untuk program THK, langsung dibawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Saya mau gabung karena sistemnya jelas ada gaji, jadi ya tiap bulan ada penghasilanlah. Selain buat saya, bisa gaji buat 6 orang lainnya yang bantu-bantu disini, jadi bisa ngurangin pengangguran di desa ini” tutur Iwan saat ditemui sejumlah awak media dikandangnya, di Desa Cidahu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Serang Banten.
Persyaratan yang cukup ketat menjadi tantangan bagi Iwan saat bergabung menjadi peternak plasma Dompet Dhuafa. 2 kali tahap quality control yang diterapkan oleh Dompet Dhuafa menjadikan hewan ternak dombanya tidak terserap seluruhnya, karena hanya 50 % domba-dombanya yang lolos quality control.

Ia pun tidak mempermasalahkan hal ini, karena memang ini menjadi bukti bahwa Dompet Dhuafa berkomitmen menjaga kualitas hewan kurban yang dibeli oleh pengkurban melalui Dompet Dhuafa.