Saat Australia Akan Pindahkan Pengungsi ke Kamboja

0
275

PHNOM PENH—Pemerintah Australia berencana akan memindahkan para imigran yang datang ke Australia secara ilegal—yang selama ini ditahan di Nauru—ke Kamboja. Pemerintahan Abbot telah menandatangani kesepakatan dengan Kamboja tahun lalu terkait hal ini, demikian bbc melaporkan.
  
“Ambil tiket sekali jalan, dari pusat penahanan pulau Nauru di Pasifik dan Anda bisa memulai hidup baru. Di negara, di mana pekerjaan menunggu Anda, layanan medis berkualitas tersedia, dan tidak ada masalah dengan kejahatan kekerasan, atau bahkan anjing liar,” demikian Kevin Doyle, wartawan bbc memulai ulasannya dengan satire, Kamis (28/5/2015) di bbc.com.

Kamboja disebut-sebut telah dijanjikan bantuan senilai AUD 40 juta, atau setara dengan Rp 421 miyar sebagai imbalan untuk menampung para “pengungsi yang tidak diinginkan” Australia ini.  Tentu saja kesepakatan ini ditentang banyak pihak, kelompok pembela pengugsi menuduh pemeirntahan Abbott berlepas diri dari tanggung jawabnya dengan “membayar” Kamboja. Sementara anggota partai oposisi Kamboja menuduh Australia menjadikan negara mereka sebagai “pembuangan”.

Sementara itu, lebih dari AUD 15,5 juta juga telah dialokasikan untuk rencana resettlement (pemukiman kembali) para pengungsi di Kamboja. Sementara ada AUD 40 juta yang sudah dijanjikan oleh Senat Australia untuk Kamboja.

Australia Dianggap Berbohong
Apa yang dijanjikan Australia terhadap pengungsi yang selama ini tinggal di Nauru dianggap sebuah kebohongan. Iming-iming yang diberikan kepada para pengungsi untuk bersedia tinggal di Kamboja hanyalah janji manis yang tidak mendasar.

Sebelumnya diketahui, Australia telah memindahkan empat pengungsi dari Nauru—tiga orang Iran dan satu orang Rohingya—ke Phnom Penh Kamboja sebagai “pilot project”. Mereka ditampung di rumah villa di selatan Phnom Penh.

Pemerintah Australia juga menjanjikan akomodasi, penghasilan bulanan, asuransi kesehatan, dan kursus bahasa dan budaya setempat. “Terdengar seperti utopia,” ungkap Doyle. Bagaimana tidak, Kamboja adalah salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, atau bahkan dunia.

Langkah kontroversial Australia ini disambut miring oleh warga negara Kamboja. “Saya merasa kagum, pengungsi akan ditampung di sebuah villa bdan seorang guru datang untuk mengajari mereka bahasa Khmer dan pelajaran. Sementara itu populasi Khmer sendiri terusir dari tanah mereka dan harus bertahan hidup sendiri,” salah satu warga Phnom Penh dalam sebuah postingan di Facebook.

Apa yang digambarkan oleh pemerintah juga tidak seperti fakta yang sesungguhnya. Kehidupan di Kamboja bisa dibilang memprihatinkan. Pelayanan kesehatan di Kamboja sangat memprihatinkan. Demikian pula angka kriminalitas yang tinggi dengan banyaknya kepemilikan senjata ilegal di Kamboja.

Salah satu warga Kamboja, Srey Lin yang diawawancarai bbc mengatakan sulitnya mencari pekerjaan dan akses pendidikan diKamboja. “Kesehatan adalah, seperti yang Anda lihat, sangat tidak baik,” katanya.

Lalu bagaimana Kamboja bisa menerima limpahan pengungsi dari Australia? [abc – bbc]

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here