JENEWA – Sekitar 15.000 warga sipil tewas dan 30.000 lainnya terluka dalam konflik bersenjata di Irak sejak Januari 2014.
Hal itu disampaikan Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, kepada wartawan di PBB, Senin (13/7/2015).
Dari 1 Januari 2014 sampai dengan akhir April 2015, Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) mencatat setidaknya 44.136 korban sipil – 14.947 tewas dan 29.189 terluka
“Pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan perpindahan penduduk besar-besaran terus berlangsung di seluruh negeri,” kata Dujarric.
Laporan UNAMI dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mencatat bahwa, lebih dari 2,8 juta warga sipil telah menjadi pengungsi di Irak, termasuk sekitar 1,3 juta anak.
Dilaporkan Xinhua, situasi keamanan di Irak secara drastis memburuk sejak Juni 2014, ketika bentrokan berdarah pecah antara pasukan keamanan dan militan IS. Laporan ini menemukan bahwa dari 1 Desember ke akhir April 2015, minimal 10.768 korban sipil menjadi korban kekerasan, karena konflik yang berlangsung.