Menlu Australia Desak PBB Adili Penembak MH17

0
163

CANBERA- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, meminta Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan membentuk pengadilan pidana untuk mengadili penembak jatuh Pesawat Malaysia Airlines MH17.

Dua hari sebelum peringatan satu tahun bencana jatuhnya MH17, Selasa (14/7/2015),  Uskup meminta PBB untuk membentuk tim untuk melakukan “investigasi independen” untuk menyelidiki jatuhnya Pesawat Jet Malaysia Airlines yang membawa 298 orang ketika ditembak jatuh di atas Ukraina pada 17 Juli 2014.

Australia, bersama Ukraina, Malaysia, Belgia dan Belanda, telah menyatankan kepada PBB bahwa mereka semua mendukung proposal untuk membawa penembak pesawat Ukraina ke pengadilan pidana, dan Uskup mengatakan dengan dilakukan penyelidikan penuh akan mengirim pesan yang kuat bahwa dunia tidak akan mentolerir mereka yang ingin mengganggu perdamaian internasional.

“Pembentukan pengadilan kriminal internasional di bawah Bab VII Piagam PBB. Tujuan ini akan mengirim pesan yang jelas bahwa masyarakat internasional tidak akan mentolerir tindakan yang mengancam perdamaian dan keamanan dengan membahayakan penerbangan sipil,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Sebuah pengadilan ditetapkan oleh Dewan akan memastikan dukungan internasional yang luas untuk penuntutan dan akan memaksimalkan prospek mengamankan kerjasama internasional, yang akan diperlukan untuk penuntutan yang efektif.”

Uskup mengatakan pengadilan pidana adalah cara terbaik untuk memastikan keadilan yang tepat bagi keluarga mereka yang terkena dampak tragedi itu.

Seperti dilaporkan Xinhua, Jet Boeing 777-200ER dengan kode penerbangan MH17 berangkat dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur dan jatuh di atas Ukraina. Seluruh penumpang sebanyak 298 orang tewas, termasuk 27 warga Australia.

Australia akan mengadakan peringatan untuk menandai satu tahun bencana pada Jumat 17 Juli.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here