MYANMAR – Serangan pesawat nirawak atau drone terhadap warga Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dilaporkan telah menewaskan puluhan orang, termasuk keluarga dengan anak-anak.
Beberapa saksi mata mengatakan para korban selamat terpaksa harus mencari di antara tumpukan jenazah untuk menemukan dan mengenali kerabat mereka yang tewas atau terluka.
Empat saksi mata, aktivis, dan seorang diplomat menggambarkan serangan pesawat nirawak pada Senin yang menghantam keluarga yang menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh.
Tiga saksi mata mengatakan pada Reuters, Jumat (9/8) bahwa Tentara Arakan adalah pihak yang bertanggung jawab, meskipun kelompok tersebut membantah tuduhan itu. Milisi dan militer Myanmar saling menyalahkan atas insiden tersebut.
Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas atau secara independen menentukan siapa yang bertanggung jawab.