KATHMANDU —Dinas Pariwisata Nepal akan memanggil para ahli internasional untuk memeriksa rute pendakian yang sering di lalui para pendaki di Everest. Para ahli itu akan memastikan jalur yang aman untuk pendaki.
Gempa yang mengguncang Nepal pada 25 APril dan 12 Mei telah memicu longsoran mematikan di base camep Everest. Gempa itu juga menghancurkan jalur pendakian populer, Langtang yang saat ini tertutup untuk pengunjung.
“Setelah gempa itu terjadi, perlu bagi kita untuk melakukan penelitian ini dan menentukan rute yang aman,” kata Tulsi Gautam, kepala Departemen Pariwisata Nepal, yang dilansir Channel News Asia, Jumat (12/6/2015).
Gautam mengatakan bahwa operator pendakian internasional telah menyatakan keprihatinannya tentang keselamatan, sementara perusahaan asuransi enggan untuk meng-cover pendaki Everest.
Dalam waktu satu bulan, para pejabat akan menetapkan tim ahli geologi untuk mempelajari jalan di wilayah Everest serta rangkaian pendakian Annapurna, yang dilanda badai salju mematikan pada puncak musim liburan Oktober lalu.
“Setelah bersertifikat, akan lebih mudah bagi operator pendakian untuk meyakinkan klien mereka serta mendapatkan harga yang sama untuk asuransi,” kata Gautam.
Forum Ekonomi Nepal mengatakan, 80 persen dari pemesanan hotel di Nepal telah dibatalkan sejak gempa terjadi bulan lalu.
Setiap tahunnya, ribuan pendaki mendatangi Nepal. Puncak Nepal yang bersalju menarik minat mereka untuk liburan. Mereka ingin menikmati pemandangan via Annapurna, Langtang dan Everest.