Status Tanggap Darurat Ditetapkan, Bogor Minta Bantuan Modifikasi Cuaca

0
101
Tim petugas gabungan mengevakusi warga korban banjir di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/3/2025) malam. (Foto: BPBD Kabupaten Bogor)

BOGOR – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, telah mengajukan permohonan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk melakukan modifikasi cuaca di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Permintaan ini diajukan setelah wilayah tersebut diguyur hujan deras selama dua hari berturut-turut.

“Hari ini kita bersurat ke BNPB Republik Indonesia mengajukan untuk modifikasi cuaca di Kabupaten Bogor,” kata Rudy usai rapat koordinasi penanganan bencana di Cibinong, Selasa (4/3/2025).

Pengajuan ini dilakukan setelah Rudy menerima laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus terjadi di Kabupaten Bogor selama tiga hari ke depan.

Ia menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar akibat curah hujan yang tinggi secara terus-menerus.

“Apabila kita diguyur hujan dengan intensitas yang tinggi terus menerus seperti sekarang, kita tidak ingin hal yang tidak kita inginkan terjadi, maka kita berharap dari BNPB RI dapat membantu wilayah Kabupaten Bogor untuk melakukan modifikasi cuaca,” ujarnya.

Selain itu, Rudy juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Kabupaten Bogor. Keputusan ini disampaikan kepada Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat berkunjung ke Kantor Bupati Bogor pada Senin (4/3/2025).

“Pak bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana betul-betul kita usahakan semaksimal mungkin dipenuhi,” kata Suharyanto.

Dia menjelaskan, bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu (2/3/2024), petang hingga malam telah menyebabkan 346 warga mengungsi. BNPB, kata Suharyanto, memastikan kebutuhan para pengungsi dan warga terdampak terpenuhi.

Selain itu, lanjutnya, BNPB juga akan bekerja sama dengan TNI untuk memperbaiki tujuh jembatan yang putus akibat bencana tersebut dengan memasang jembatan darurat atau jembatan bailey dalam waktu dekat.

Suharyanto menambahkan bahwa perbaikan infrastruktur ini menjadi prioritas karena tiga minggu ke depan merupakan masa krusial menjelang Idul Fitri, di mana aktivitas masyarakat, termasuk arus mudik ke kawasan Puncak, diperkirakan meningkat.

“Untuk yang jembatan-jembatan putus dalam waktu tidak terlalu lama (dikerjakan). Tadi arahan bupati tiga minggu ini krusial karena menjelang Idul Fitri ada libur nasional dan wilayah Bogor khususnya ke Puncak,” tuturnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here