BENGKULU – Warga di Kelurahan Timut Indah, Kota Bengkulu, terpaksa menggunakan air mineral galon untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK) karena sebagian air sumur mereka sudah mengering sejak kemarau menerjang selama dua bulan terakhir.
Salah seorang warga Kelurahan Timut Indah, Miko (32) mengaku dalam sehari dirinya bisa menghabiskan sekitar delapan galon atau setara dengan 120 liter per hari dengan rincian harga untuk setiap galonnya sebesar Rp 5 ribu.
“Air sumur sudah kering jadi kami terpaksa membeli air mineral untuk mandi setiap hari. Empat galon untuk mandi pagi, kalau sore kami mengungsi ke tempat orangtua. Itu juga kami gunakan hemat-hemat karena sebagian digunakan untuk mencuci,” kata Miko seperti dikutip dari Okezone, Selasa (11/08/2015).
Miko menambahkan, kedalaman lobang sumurnya telah mencapai 11 meter, namun air sudah tidak keluar sama sekali. Itu pun, kata dia, sudah beberapa kali diperdalam. Namun, tidak juga menemukan mata air. Bahkan, tanah di dasar lobang sumur sudah berbatu.
“Sudah berapa kali diperdalam, tapi tetap saja tidak ada mata airnya,” bebernya.
Disinggung masalah pembuatan sumur bor, ia mengaku, tidak memiliki cukup dana. Sebab, untuk membuat sumur bor membutuhkan biaya sekira Rp9 juta. Dirinya juga bingung atas kemarau yang berkepanjangan tersebut, sebab biaya rumah tangga menjadi bertambah guna memenuhi kebutuhan air bersih.
“Sesekali saya beli air PDAM untuk diisi di bak penampungan air, untuk digunakan cuci pakaian dan piring,” tutupnya.