Tangkal Cuaca Ekstrem , 15 Ton Garam Disiapkan untuk Modifikasi Cuaca di Sumbar

0
213
Seorang prajurit TNI AU tengah mempersiapkan tabung berisikan garam yang akan disemai ke awan atau disebut dengan Teknologi Mdifikasi Cuaca (TMC). (Foto: kompas.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)

BUKITTINGGI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyiapkan 15 ton garam untuk disebar ke langit di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dalam rangka teknologi modifikasi cuaca guna mengendalikan dampak bencana yang dimulai Rabu (15/5/2024).

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Bukittinggi, Sumatra Barat, menyatakan bahwa pada kesempatan pertama akan ada tiga sorti penerbangan pesawat untuk menaburkan garam atau NaCl, dengan bantuan personel TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Begitu seterusnya, tiga sorti per hari paling tidak berlangsung selama lima hari ke depan setelahnya akan kami evaluasi,” kata dia, dilansir dari Antara.

Dwikorita menjelaskan bahwa modifikasi cuaca dengan menabur NaCl ke langit menggunakan pesawat adalah metode yang efektif untuk mengendalikan potensi awan penghujan.

BMKG memutuskan upaya ini perlu diterapkan di Sumatra Barat karena berdasarkan analisis cuaca, wilayah tersebut diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga sangat deras hingga 22 Mei 2024.

Kondisi cuaca ini telah terdeteksi oleh BMKG sejak 6 Mei 2024 dan telah memicu bencana banjir lahar dingin dari Gunung Marapi serta banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.

BMKG menemukan bahwa fenomena Sirkulasi Siklonik atau pembentukan awan dan belokan angin lokal di Sumatera Barat turut berkontribusi terhadap derasnya hujan yang mencapai lebih dari 150 mm/hari di wilayah tersebut.

“Semoga dengan ini dapat dikendikannya hujan sehingga memperlancar proses pencarian korban, evakuasi, dan normalisasi lingkungan penguatan lereng sungai perbaikan jalan yang putus,” tuturnya.

Data dari Kantor SAR Sumatera Barat hingga Selasa, 14 Mei pukul 15:00 WIB, mencatat bahwa 20 orang hilang akibat banjir lahar dingin. Jumlah korban tewas akibat bencana ini mencapai total 52 orang, bertambah delapan orang dari jumlah sebelumnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here