PANDEGLANG – Banjir lumpur di Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten telah merenggut nyawa M Fahri Ramadan, di hari ulangtahun ke – 7. Ia meninggal setelah terjebak banjir bersama ibu dan kakaknya dalam sebuah mobil.
“Harusnya hari ini (kemarin, red) merayakan hari ulang tahunnya, tapi sudah enggak ada sekarang, sedih keluarga semua,” ujar Putri, sepupu korban, Senin (25/7/2016).
Kesedihan mendalam juga dialami Udin Saparudin, saat mengetahui istri dan kedua anaknya meninggal dunia dengan mendadak.
“Bapaknya masih shock, masih lemah. Masih enggak percaya seluruh keluarganya meninggal,” kata Putri yang juga teman kecil Syarifatul Ginayah, salah satu korban lainnya.
Putri mengungkapkan ibunda Fahri, Evi sengaja memilih jalur melalui Cilegon-Anyer-Carita, karena sebelumnya seluruh korban sempat menonton film di bioskop yang ada di Kota Cilegon.
“Sekalian beli obat buat neneknya di Cilegon, kan lagi sakit. Sekalian jalan-jalan, (Syarifatul Ginayah) habis tes di Untirta,” ujarnya, seperti dilansir Okezone.
Diketahui, Senin (25/7/2016) dini hari pukul 00.15, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, Polisi, dan TNI akan menolong mobil Xenia dengan nomor polisi B 1892 BRH yang terjebak lumpur yang sudah menutupi jalan.
Sayangnya empat orang di dalam mobil di depan Hotel Wira Carita, Kabupaten Pandeglang tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa.
“Empat orang, satu keluarga sudah dalam keadaan meninggal di dalam mobil itu. Dugaan sementara meningal akibat keracunan AC,” kata Kepala Basarnas Banten Heru, dikutip dari Sindonews.
Keempat korban adalah Evi Lutfiah (41), M Fahri Ramadan, Syarifatul Ginayah (18), dan Ahmad Ahyani (52) yang seluruhnya warga Kampung Pangeuseupan RT 01 RW 14, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.