Trenggalek Dikepung Banjir: Jalan Nasional Putus, Ribuan Warga Terdampak

0
162
Ilustrasi banjir. (Foto: web.bpbd.jatimprov.go.id)

TRENGGALEK – Ribuan warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terdampak banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (15/12/2024) sore hingga malam hari.

Banjir melanda berbagai wilayah, termasuk Kelurahan Kelutan dan Tamanan di Kecamatan Trenggalek, merendam permukiman warga serta memutus akses Jalan Nasional Soekarno-Hatta menuju pusat kota.

Ketinggian air di permukiman Kelurahan Kelutan mencapai 1 hingga 1,5 meter, sementara di jalan utama banjir setinggi 80–90 cm menggenangi sepanjang 200 meter, menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas. Jalur lalu lintas pun dialihkan ke Kecamatan Karangan.

Menurut Lurah Kelutan, Pamuji Rokhmat, banjir terjadi karena tanggul Sungai Ngasinan di Dusun Dukuh jebol akibat tidak mampu menahan debit air.

Genangan air meliputi beberapa RT, termasuk RT 1, 2, 9, 10, 12, 13, dan 14, dengan total 2.200 warga dari 700 kepala keluarga terdampak.

Banjir juga melumpuhkan pelayanan publik, seperti kantor kelurahan, satu puskesmas pembantu, dua sekolah dasar, dan dua pondok pesantren.

“Air belum bisa surut karena elevasi dataran lebih rendah dibandingkan Sungai Ngasinan, sehingga butuh pompa untuk mempercepat aliran,” jelas Pamuji.

Warga terdampak berusaha menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, namun sebagian besar perabotan rumah terendam.

“Kami hanya bisa memantau situasi, sebab surutnya air cenderung lambat,” kata Feri Budi Santoso, warga Kelutan.

Masyarakat berharap pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol dan memberikan bantuan, terutama bahan makanan.

“Kami tidak bisa memasak karena rumah terendam. Kondisi ini benar-benar menghambat aktivitas sehari-hari,” ujar Sudin, warga lainnya.

Di tengah banjir, beberapa pengendara motor yang mencoba menerobos genangan di Jalan Soekarno-Hatta mengalami kerusakan mesin. Hingga kini, jalur tersebut belum sepenuhnya dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

Meski Bendungan Tugu telah membantu mengurangi intensitas banjir, wilayah ini tetap kerap dilanda genangan saat hujan deras.

“Semoga pembangunan Bendungan Bagong segera rampung agar risiko banjir bisa lebih terkendali,” tutur Feri.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here