NEW YORK – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan bahwa warga Palestina yang meninggalkan Gaza berdasarkan rencananya untuk mengambil alih wilayah tersebut tidak akan memiliki hak untuk kembali.
Dalam wawancara dengan Fox News, Senin (10/2/2025), Trump kembali menyampaikan pernyataan kontroversial yang sebelumnya telah memicu kecaman global karena rencananya merelokasi warga Palestina dari Gaza.
Ketika ditanya oleh Bret Baier dari Fox News apakah warga Palestina memiliki hak untuk kembali ke Gaza, Trump dengan tegas menjawab, “Tidak, mereka tidak akan memilikinya,” sambil mengklaim bahwa mereka akan mendapatkan tempat tinggal yang jauh lebih baik.
Trump juga mengungkapkan niatnya untuk membangun pemukiman permanen bagi warga Palestina, dengan alasan bahwa Gaza saat ini tidak layak huni dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa dihuni kembali.
Ia bahkan menggambarkan rencananya sebagai proyek pengembangan properti untuk masa depan, dengan tujuan menciptakan komunitas yang lebih baik bagi 1,9 juta warga Palestina, di mana ia sendiri akan menjadi pemilik lahan tersebut.
Trump pertama kali mengumumkan rencana kepemilikan Gaza dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Washington pekan lalu.
Warga Palestina dengan tegas menolak rencana ini, menegaskan bahwa mereka tidak akan meninggalkan tanah air mereka.
Penolakan terhadap rencana tersebut juga datang dari berbagai negara di dunia, termasuk kawasan Asia Barat, dengan beberapa pihak menyebutnya sebagai bentuk pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.