MISTERI benda terbang tak dikenal (Unidentified Flying Object – UFO) atau dikenal sbagai piring terbang dalam cerita atau film fiksi, keberadaannya sampai hari ini masih menjadi misteri.
Mantan penyelidik UFO di Kemhan Inggris, Nick Pope, menduga penampakan benda asing terbang seperti drone di Pangkalan AU Kerajaan (RAF) baru-baru ini kemungkinan terkait dengan Rusia dan China.
Dikutip dari Kyiv Independent pada Minggu (1/12), UFO itu terlihat selama 20-22 November di atas pangkalan udara Inggeris yang juga digunakan oleh AU Amerika Serikat di RAF Lakenheath, RAF Mildenhall, dan RAF Feltwell.
Pejabat AS juga belum bisa memastikan apakah drone tersebut adalah “peawat” musuh yang kemunculannya bertepatan dengan persiapan misi nuklir RAF di pangkalan udara Lakenheath.
“Saya tidak menepis kemungkinan aktivitas tersebut terkait dengan senjata nuklir,” kata Nick Pope kepada harian Guardian Sabtu (30/11) dan mengatakan, pihak “musuh” mungkin mengerahkan drone untuk mengumpulkan informasi operasi nuklir, menghindari metode lebih berisiko seperti menggunakan intel di lapangan.
Penampakan UFO bukan kali ini saja terjadi di pangkalan RAF terkait program senjata nuklir . Pada 1980, kru Angkatan Udara AS di RAF Bentwaters melaporkan obyek tak dikenal di atas Hutan Rendlesham di dekatnya. Benda misterius temuan tersebut mengirimkan sinar cahaya ke area penyimpanan senjata.
Pope menyebut kasus itu unik karena banyak saksi termasuk militer, serta bukti fisik seperti data radar dan penanda tanah. Sementara itu terkait penampakan UFO pada November 2024, Pope pun tak menepis kemungkinan itu adalah drone komersial.
“Mungkin dioperasikan sebagai pesawat pengintai, tetapi kemungkinan besar ulah penggemar drone yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Penampakan drone juga terjadi ketika pasukan Ukraina menembakkan rudal pasokan Inggris, tetapi menurut Pope masih kurang bukti untuk mendukung teori tersebut.
Tentara Ukraina di batalyon ke-406 mengaku melihat UFO berbentuk cakram di atas zona perang melawan Rusia.
Dalam video yang diunggah bulan lalu, salah satu dari 300-an Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Feb. 2022 mendeteksi benda misterius di angkasa.
Dalam peristiwa lainnya, seorang pilot jet tempur F-16 AS sempat meluncurkan rudal Sidewinder untuk menembak jatuh benda tak dikenal yang terbang di atas Danau Huron, perbatasan AS dan Kanada pada 12 Feb. 2023.
Rudal Sidewinder yang satu unitnya seharga 400.000 dollar AS (Rp 6 miliar) itu kecemplung masuk danau namun benda yang ditembak menghilang.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, dikutip dari kantor berita AFP menyebutkan, pihak berwenang saat itu menelusiri daerah itu untuk mencari puing-puing target yang ditemukan dalam keadaan hancur.
Sementara itu, pesawat tempur Rafale AU India berusaha mengejar UFO setelah menerima laporan dari pangkalan pada 21 Nov. 2023).
Benda terbang tersebut diduga terlihat sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sementara sejumlah penerbangan komersial mengalami penundaan akibat peristiwa tersebut karena otoritas bandara tidak mau mengambil risiko yang kemunkinan terjadi.
Sumber kemehnan India menyebutkan, sebuah jet tempur Rafale dari pangkalan udara terdekat bandara Imphal bergegas terbang untukdan memburu UFO tersebut.
Namun pesawat tempur buatan Perancis yang dilengkapi sensor canggih yang terbang pada ketinggian rendah di sekitar bandara tidak menemukan UFO yang dicarinya
Belum bisa dpastikan, apakah yang disebut UFO itu adalah pesawat lawan, bagi Barat kemungkinan dituduhkan milik Rusia atau China, sebaliknya China atau Rusia mungkin menduganya, pesawat mata-mata milik Barat.