Wajib Tahu! Ini Kiat Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Ilustrasi transaksi digital. (Foto: Shutterstock)

JAKARTA – Kemajuan teknologi di era modern memudahkan kita dalam melakukan transaksi online. Namun, perlu diingat bahwa ada risiko yang mengintai jika tidak berhati-hati.

Meskipun platform digital menawarkan banyak keuntungan, namun tidak menjamin keamanan transaksi seratus persen. Karena, ada potensi kelemahan yang harus diwaspadai.

Belakangan ini, kasus kejahatan siber semakin marak terjadi. Korban sering kali kehilangan uang akibat pencurian data pribadi.

Halimatus Sa’diyah, Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan tips melakukan transaksi keuangan secara aman di platform digital agar terhindar dari ancaman kejahatan.

Dia mengingatkan agar tidak membagikan data pribadi di media sosial karena dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Dengan kemudahan di era digital ini memang kita bisa bertransaksi jadi lebih mudah. Namun  ini bisa membuat kita melewati suatu batas sehingga kadang kita lupa. Contohnya kita share data pribadi di media sosial. Nah, ini sesuatu yang tentu sangat berbahaya karena data pribadi kita bisa digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Halimatus dalam diskusi daring dilansir dari Antara.

Beberapa jenis kejahatan digital yang sering terjadi antara lain adalah social engineering yang memanipulasi psikologis korban melalui telepon, phising yang mengincar data pribadi melalui situs palsu atau file APK, card tapping yang mengganjal kartu ATM, dan skimming yang mencuri informasi keuangan dari strip magnet kartu ATM.

Halimatus menyarankan agar tidak membagikan informasi sensitif seperti kode verifikasi, nomor pin ATM, data KTP, dan lainnya. Dia juga menekankan pentingnya menggunakan perangkat resmi saat bertransaksi, serta hati-hati dalam mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya.

Selain itu, Halimatus juga menyarankan untuk tidak menggunakan jaringan Wi-Fi saat bertransaksi di platform keuangan digital, melindungi kerahasiaan OTP yang dikirim melalui SMS, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang yang mengaku sebagai petugas keuangan.

“Kalau lagi bertransaksi keuangan lebih baik kita pakai jaringan yang aman, yaitu kuota sendiri,” ujarnya.

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here