PULANG kampung saat libur lebaran Idul Fitri tidak hanya bisa dilakukan oleh orang berduit, karena pemerintah dan pihak swasta juga memfasilitasi layanan mudik gratis bagi warga yang kurang mampu walau pun belum semua terlayani.
Tradisi mudik sampai kini tetap dipertahankan. Nggak bisa beli baju baru, gak masalah, yang penting bisa bersilaturrahmi, bermaaf-maafan dengan orang tua, berkumpul dengan sanak kerabat, handai taulan dan bernostalgia dengan teman semasa kecil di kampung halaman.
Berdesak-desakan di KA Kelas Ekonomi (dulu, sekarang jumlah penumpang sudah dibatasi) kapal penumpang, kapal barang, bermacet ria dengan kendaraan pribadi atau bahkan “menyabung nyawa” berkendara sepeda motor jarak jauh. Sebagian tidak sampai tujuan, meregang nyawa atau terluka akibat tertimpa kecelakaan di perjalanan asal bisa mudik.
Bisa dibayangkan, suasana ceria yang tiba-tiba berganti duka dialami penyintas, orang tua atau saudara, mendengar kabar, orang-orang yang dikasihinya meregang nyawa atau cacat seumur hidup akibat kecelakaan dalam perjalanan mudik atau di tengah arus balik.
Tercatat 5.894 kasus kecelakaan lalu lintas saat liburan lebaran 2023, sedangkan 726 korban tewas, lebih 2.000 mengalami luka-luka.
Mudik, selain ajang silaturrahmi dan saling bermaaf-maafan, terkadang juga jadi ajang penyampaian “success story” dari perantauan, baik di kota-kota besar di pulau lain, bahkan dari luar negeri yang jauh dari kampung halaman.
Itu alasannya, mereka yang sedang tidak atau belum beruntung, misalnya yang terkena PHK, belum dapat kerjaan atau bisnis gagal memilih absen acara mudik. Muncul rasa rendah diri bagi tidak bisa “berbalas cerita sukses” atau kisah keberuntungan di rantau.
Sebaliknya, saking “semangatnya” menunjukkan keberhasilan di rantau kepada tetangga di desa, ada orang tua yang meminta anak-anaknya memamerkannya di kampung, misalnya masing-masing harus membawa mobil saat lebaran. Kalau belum mampu beli, pakai kendaraan rental.
Yang penting, tetangga menyaksikan dengan takjub, deretan mobil mewah memenuhi halaman orang tua di kampung sehingga menginspirasi orang-orang tua lainnya untuk mendorong anak-anaknya juga mengadu nasib, tidak pasrah tinggal di desa.
Mudik Gratis
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang mudik, sejumlah pemda dan perusahaan swasta juga menyiapkan mudik gratis dengan bus-bus yang disiapkan, bahkan lengkap dengan minuman, camilan dan makan selama di perjalanan.
Pemda DKI Jakarta misalnya, mulai Rabu, 20 Maret membuka pendaftaran bus-bus mudik grartis untuk 18.760 warganya menuju 19 destinasi di seluruh P. Jawa.
Seluruhnya ada 259 bus gratis ke 19 tujuan mudik di sejumlah kota di P. Jawa dan juga Lampung dan Palembang, 210 bus untuk disiapkan saat arus balik pasca lebaran serta masing-masing 13 truk dan 10 truk untuk mengangkut sepeda motor pemudik ke destinasi mudik dan kembali ke kota-kota asal mereka di perantauan.
Pemberangkatan bus-bus gratis dipusatkan di area Monumen Nasional, Jakarta Pusat mulai 4 Maret (atau minus enam atau tujuh hari sebelum hari H) dan kembali dari 19 terminal di kota destinasi menuju Terminal Terpadu Pulau Gebang pada 14 April.
Pendaftaran mudik gratis dilakukan secara daring (online) melalui situs https://mudikgratis.jakarta.go.id dengan kelengkapan administrasi (KK,KTP DKI Jakarta diutamakan) serta STNK bagi yang ingin mendaftar untuk layanan angkutan sepeda motor gratis.
Jika rajin mencari di medsos, tawaran mudik gratis juga sering diunggah berasal dari perusahaan-perusahaan swasta atau warga perorangan yang berniat berbagi.
Yuk mari mudik, mumpung masih sehat, agar bisa bermaaf-maafaan, kangen-kangenan dengan orang tua, handai taulan, atau teman di kampung sepermainan.