Suriah ricuh lagi

0
25
Pasukan loyalis Presiden Bashar al-Hayat yang tumbang 8 Des. lalu, melancarkan serangan balik kepada pasukan pemerintah, 70 orag dilaporkan tewas, Jumat 7 Maret '25)

HANYA tiga bulan rakyat Suriah terbeba dari udara berbau mesiu dan pertumpahan darah setelah konflik berkepanjangan sejak 2013 berakhir dengan tumbangnya rezim dinasti al-Assad yang berkuasa sejak 1970.

Lebih 70 orang  tewas dan puluhan lainnya terluka dan ditangkap dalam bentrokan berdarah dan penyergapan di wilayah pesisir Jableh, Suriah timur antara pasukan pemerintah dan loyalis rezim Bashar al-Assad ,” ungkap Badan Observasi Suriah untuk HAM di medsos X, dikutip AFP, (7/3).

Bentrokan antara pasukan pemerintah dan loyalis Assad paling sengit sejak tumbangnya rezim Bashar al-Asaad pada 8 Des. lalu di kota pesisir Jableh dan desa-desa sekitarnya menewaska 48 orang, namun jumlah korban total selama serangan minggu ini masih belum jelas.

Badan Observasi itu mengatakan, pasukan pro-Assad membunuh 16 pasukan keamanan, sementara 28 pejuang yang pro Assad dan empat warga sipil juga terbunuh.

Bentrokan sebelumnya yang berlangsung di provinsi pesisir Mediterania Latakia, markas minoritas Alawite yang dianggap sebagai benteng pendukung al-Assad selama masa pemerintahannya.

Pejabat keamanan di Latakia, Mustafa Kneifati, mengatakan serangan tersebut direncanakan dengan baik.

“Beberapa kelompok sisa milisi al-Assad menyerang posisi kami dan pos penjagaan, menargetkan patroli di wilayah Jableh,” kata dia.

Suriah dipimpin diktator Hafez al-Assad sejak Maret 1971 sampai wafatnya pada 10 Juni 2000 yang lalu digantikan puteranya, Bashar al -Assad sampai ia ditumbangkan kelompok Hayat tahrir al-Sham (HTS) 8 Des. tahun lalu.

Presiden Suriah Bashar Al Assad dilaporkan melarikan diri setelah aliansi pemberontak dipimpin Hayat tahrir al-Sham (HTS) memasuki Ibu Kota Damaskus pada 8 Desmber 2024.

Semula, rezim Bashar al-Assad di tengah aktivitas kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) dan berbagai fraksi milisi lainnya bisa bertahan berkat dukungan militer besar-besaran dari Rusia sejak 2015.

Sejarah panjang konflik Suriah

HTS dengan keterlibatannya dalam sejarah panjang konflik Suriah ditetapkan oleh AS dan PBB sebagai organisasi teroris.

HTS awalnya didirikan dengan nama berbeda, yaitu Jabhat al-Nusra. Kelompok itu didirikan tahun 2011 sebagai afiliasi langsung dari Al Qaeda. Pemimpin kelompok Negara Islam (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, terlibat dalam pembentukan kelompok tersebut.

Kelompok HTS tampil sebagai salah satu yang paling efektif dan mematikan dalam melawan rezim Presiden Assad.

Jatuhnya pemerintahan rezim Bashar al-Assad (2000- 2024) sebagai penerus rezim otoriter yang diwariskan ayahnya, Hafez  al-Assad selama tiga dekade hingga kematiannya (1971 – 2000) sekaligus mengakhiri dinasti Assad di panggung politik Suriah.

Rakyat Suriah teryata hanya menikmat udara damai tanpa aroma darah dan mesiu, kini harus bersiap siap lagi menghadap ancaman perang. (AFP/ns)

 

 

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here