Presiden: Geopolitik tak menentu, pasukan diperbanyak

Pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto di depan DPR/MPR 15 Agstus a.l terkait pembentukan 20 brigade Teritorial Pembangunan yang bertugas mengamankan ketahanan pangan dan swasembada pertanian. (foto: dok. ist.)

SATUAN di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) perlu diperbanyak guna memperkuat pertahanan di tengah kondisi geopolitik yang tidak menentu,  kata Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR-RI bersama DPR dan DPD di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/08).

“Dengan kondisi geopolitik yang semakin tidak menentu, Indonesia harus memiliki pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan negara,” kata Prabowo.

Prabowo juga merinci satuan dan komando teritorial baru yang dibentuk yakni enam Komando Daerah Militer (Kodim), 14 Komando Daerah Angkatan Laut, tiga Komando Daerah Angkutan Udara, dan satu Komando Operasi Udara.

Kodam baru itu yang dibentuk yakni Kodam dXIX/Tuanku Tambusai yang meliputi daerah Riau dan Kepulauan Riau; Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang meliputi wilayah Padang dan Jambi; Kodam XXI/Radin Inten yang meliputi daerah Lampung dan Bengkulu; Kodam XXII/Tambun Bungai yang meliputi wildayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan; Kodam XXIII/Palaka Wira yang meliputi wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat; dan Kodam XXIV/Mandala Trikora yang berpusat di Merauke, Papua Selatan.

Brigade Teritorial Pembangunan

Selain itu, menurut presiden, akan diremikan enam grup Komando Pasukan Khusus, 20 Brigade atau 100 Batalion Teritorial Pembangunan (TP) , satu Brigade Infanteri Marinir, dan satu  Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat.

Satuan TP bentukan baru era Presiden Prabowo ini bertugas khusus menangani ketahanan pangan, khususnya melalui program swasembada beras, peternakan dan bidang-bidang pertanian lainnya.

Menurut dia, langkah ini sejalan dengan doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) di mana seluruh warga negara dan sumber daya nasional didayagunakan secara total untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.

Prabowo yang mantan Menteri Pertahanan itu menyembutkan, perang bersifat  disruptif, sehingga ia  menegaskan, Indonesia harus menghindari perang.

“Kita tetap pada jalur non-blok, garis non-aligned, tidak akan berpihak kepada blok manapun, ini yang kami sampaikan di mana-mana, bebas aktif, kita ingin damai dengan semua orang,” kata Prabowo.

Tugas TNI tambah lagi, selain sebagai pertahanan negara dalam bentuk operasi militer, juga menangani sektor pertanian dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan.

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here