JAKARTA – Banyak tradisi yang dilakukan selama perayaan Tahun Baru Imlek, namun salah satu yang tak boleh terlewatkan adalah memberikan angpau Imlek.
Kata “angpau” berasal dari gabungan dua kata, yaitu “ang” yang berarti merah dan “pao” yang mengacu pada amplop, sehingga angpau dapat diartikan sebagai amplop merah.
Angpau menjadi lambang kepedulian sesama, menunjukkan perhatian dan kegembiraan bersama, terutama kepada mereka yang kurang mampu.
Lebih dari itu, angpau juga menjadi bentuk ungkapan syukur atas rezeki yang diterima sepanjang tahun terakhir.
Memberikan angpau menjadi cara berbagi dengan mereka yang membutuhkan, sehingga tindakan ini sebaiknya dilakukan dengan penuh pertimbangan.
Cara Memberikan Angpao
- Amplop Angpau Harus Berwarna Merah
Amplop yang digunakan untuk memberi angpao haruslah merah dan terdapat nuansa merah. Angpau berwarna merah ini menjadi lambang keberkahan dan keberuntungan bagi siapa yang menerima maupun memberikannya.
- Tidak Boleh Diisi dengan Angka 4
Dalam tradisi Tionghoa, angka 4 menjadi angka yang dihindari. Sebab, dalam bahasa Mandarin, angka 4 memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘mati’.
- Tidak Boleh Diisi Nomor Ganjil
Selain melarang angka 4, amplop angpau juga tidak boleh diisi dengan bilangan ganjil
- Tidak Boleh Dititipkan
Menurut tradisi, angpao harus diberikan langsung kepada penerima. Pemberian angpau tidak diperbolehkan dengan perwakilan. Jadi, angpau tidak boleh dititipkan.