SERANG – Dompet Dhuafa Cabang Banten berupaya menghadirkan solusi bagi masyarakat Desa Linduk, Kecamatan Pontang dengan melakukan ajakan berwakaf untuk pembebasan lahan sejak tahun 2019.
Sejak itu terkumpulah sejumlah pewakif yang turut serta dalam upaya ini dan pada 2021, tanah seluas 6.500 meter persegi berhasil dibebaskan dengan status wakaf dan digunakan untuk program budi daya ikan bandeng dengan dana zakat produktif.
Mokhlas Pidono selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten mengatakan, harga wakaf per meter lahan itu adalah Rp25 ribu. Setelah lahan terbebaskan, Dompet Dhuafa kemudian melakukan proses pembersihan, mengkaji program secara matang, dan mencari penerima manfaat yang cocok.
Barulah pada Oktober 2023, program mulai berjalan dengan melakukan penanaman 3.000 bibit nener. Ikan bandeng besar biasanya dapat dipanen saat usianya 4-5 bulan dari pembibitan. Bulan Februari 2024, proses panen sudah mulai bisa dilakukan.
“Penerima manfaatnya kami pilih dengan kriteria sudah terbiasa mengelola tambak. Karena mereka juga sebelumnya pernah bekerja sebagai buruh di tambak orang. Mereka sedang kesulitan mencari mata pencaharian,” jelas Mokhlas, Sabtu (3/2/2024).
Kamhar (43) adalah salah satu penerima manfaatnya mengatakan jika keluarga secara turun-temurun merupakan para nelayan dan menambak. Meski begitu, ia tak memiliki lahan. Kadang jika ingin budi daya sendiri, ia harus sewa lahan milik orang lain.
“Dari dulu ya biasa di (budi daya) udang. Kemudian juga buruh di tambak bandeng milik orang. Tidak banyak yang didapat. Kan harus bayar sewa tambaknya. Ya paling cukup buat beli minyak tanah, minyak goreng sama nasi,” ucapnya, Sabtu (3/2/2024).
Kepada Dompet Dhuafa, kini ia mengaku senang tak perlu menyewa tambak ke orang lain karena urusan permodalan pun disokong oleh Dompet Dhuafa. Ia bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Ia juga tak segan untuk membagikan pengalaman dan ilmu tambak kepada orang lain.
