JAKARTA – Psikolog klinis dari Universitas Padjadjaran, Anggie Harmalia, M.Psi, menjelaskan bahwa candaan yang melampaui batas dapat memberikan dampak psikologis negatif bagi penerimanya.
“Dampak pada penerima candaan jika candaan yang diterima melewati batas bisa menurunkan rasa percaya diri, memicu stres, kecemasan, dan atau tekanan psikologis lainnya,” kata Anggie dilansir dari Antara.
Menurut Anggie, candaan yang dirasa tidak pantas oleh penerima juga bisa memicu perilaku menghindar terhadap orang lain, sehingga mengganggu hubungan sosial dan berpotensi membangkitkan trauma yang sebelumnya pernah dialami.
Candaan yang dianggap melewati batas biasanya mencakup penghinaan terhadap fisik, intelektual, atau status sosial seseorang. Selain itu, candaan yang tidak sesuai konteks atau diutarakan kepada orang yang tidak terlalu akrab dengan pelaku juga masuk dalam kategori ini.
Anggie juga menyoroti bahwa candaan berbasis stereotip, seperti menyangkut gender, ras, agama, atau kondisi sosial tertentu, termasuk tindakan yang kurang empati. Hal ini diperparah jika pelaku tetap melanjutkan candaan meski penerima sudah menunjukkan ketidaknyamanan.
“Mengabaikan reaksi penerima, jika penerima candaan terlihat tidak nyaman tetapi pelaku tetap melanjutkan candaan,” katanya.
Untuk mencegah candaan berubah menjadi penghinaan, Anggie merekomendasikan agar orang menghindari tema sensitif seperti pengalaman traumatis, ras, agama, atau kekurangan fisik. Ia juga menyarankan agar candaan disesuaikan dengan tingkat keakraban antara pelaku dan penerima.
“Agar candaan tetap mengandung empati, penting untuk memahami konteks, situasi, dan menjadi peka terhadap reaksi penerima,” tuturnya.
Sebagai alternatif, Anggie menyarankan penggunaan situasi umum atau pengalaman pribadi sebagai bahan candaan. Ini dinilai lebih aman dan kecil kemungkinan untuk menyinggung perasaan orang lain.
Jika merasa terganggu oleh candaan, penerima dapat menegur pelaku secara sopan. Selain itu, Anggie menyarankan penerima untuk fokus mengalihkan perhatian dari candaan yang mengganggu, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengembangkan toleransi terhadap humor.