Bandara Internasional Lombok Dibuka Kembali

0
373
Bandara Internasional lombok/ tempo.co

Lombok– Setelah kemarin ditutup akibat debu vulkanik letusan Gunung Barujari (Anak Gunung Rinjani), siang ini PT Angkasa Pura I membuka kembali aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Hasil rapat pembahasan pagi ini menyatakan kondisi sudah aman, sehingga bandara dibuka lebih awal dari jadwal semula pukul 10.00 WITA, dimajukan pada pukul 08.00 WITA,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah, Selasa (2/8) seperti dilansir Antara.

Bandara Internasional Lombok ditutup sejak Senin (1/8), pada pukul 16.15 WITA, akibat debu letusan Gunung Barujari yang membahayakan aktivitas penerbangan.

Ardika mengatakan, pembukaan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok diputuskan dalam rapat bersama dengan Air Navigation, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), maskapai penerbangan dan pihak terkait lainnya.

Keputusan diambil didasarkan pada hasil pengamatan satelit Himawari dan pantauan dari Pusat Pemantau Vulkanik Ash di Darwin, Australia, yang memperkirakan sebaran vulkanik mulai menipis dan tidak signifikan lagi.

 

“Hasil pengamatan di lapangan dan cuaca di sekitar Gunung Rinjani sudah bagus dan debu di area penerbangan juga sudah tidak nampak,” ucap Ardika.

Sementara itu, petugas Vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjani, Mutaharlin, menyebutkan erupsi Gunung Barujari sudah tidak terjadi lagi.

“Untuk hari ini tidak ada terjadi letusan, secara visual dan kegempaan,” katanya.

Menurut dia, ditutupnya aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok, pada Senin (1/8), disebabkan adanya sebaran abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari, yang sempat mencapai ketinggian di atas 2.000 meter dengan amplitudo maksimal 52 milimeter.

Hingga saat ini, kata Mutaharlin, pihaknya masih tetap mempertahankan status Gunung Rinjani dalam level normal, namun para pendaki diminta untuk tidak mendekat ke area Gunung Barujari karena erupsi bisa terjadi secara tiba-tiba.

Advertisement div class="td-visible-desktop">