JAKARTA, KBKNews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban tewas akibat banjir di Bali kembali bertambah, dari 14 orang menjadi 16 orang. Seluruh jenazah telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta pada Kamis (11/9/2025) malam, menyampaikan bahwa informasi ini diperoleh dari laporan lapangan.
Dari dua orang yang sebelumnya dinyatakan hilang, satu korban ditemukan pada sore hari, sehingga total korban jiwa menjadi 16 orang.
“Satu masih dilaporkan hilang,” ujarnya, seperti dilaporkan Antara.
BNPB merinci korban tewas terdiri dari 10 orang di Kota Denpasar, dua orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Gianyar, dan satu orang di Kabupaten Badung.
Hingga kini, pencarian korban hilang masih terus dilakukan dengan mengerahkan sekitar 125 personel gabungan di beberapa lokasi yang diduga sebagai titik terakhir keberadaan korban.
Menurut Abdul, kondisi banjir di sebagian besar wilayah Bali sudah berangsur surut. Saat ini, fokus utama tim adalah melanjutkan pencarian korban hilang, membersihkan material sisa banjir, serta menyedot genangan air, salah satunya di basemen Pasar Badung.
“Kondisi di Bali sudah mulai normal dan terkendali,” tuturnya.
Bencana banjir ini dipicu hujan deras berkepanjangan selama lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9/2025) pagi, diperparah oleh adanya fenomena gelombang ekuatorial Rossby, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Data BPBD Provinsi Bali mencatat lebih dari 120 titik banjir disertai longsor. Kota Denpasar menjadi daerah paling terdampak dengan 81 titik banjir, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, serta Klungkung di Kecamatan Dawan.
Selain banjir, longsor juga terjadi di 18 lokasi; 12 titik di Karangasem, lima titik di Gianyar, dan satu titik di Badung.
BNPB menyebut, sedikitnya 562 warga harus mengungsi ke sejumlah posko darurat dan fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, musala, serta banjar.
Untuk mendukung para pengungsi, BNPB telah menyalurkan bantuan berupa 200 selimut, 200 matras, 300 paket sembako, 50 tenda keluarga, dua tenda pengungsian, satu perahu karet bermesin, serta tiga pompa air.
Selain bantuan logistik, BNPB juga memastikan adanya dana stimulan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat akibat banjir ini.



