DHAKA – Sedikitnya tujuh orang, termasuk tiga pengungsi Rohingya, tewas, beberapa lainnya terluka akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh tenggara.
Wakil Komisaris Mohammad Salahuddin mengonfirmasi bahwa enam orang tewas dalam dua insiden longsor terpisah di Cox’s Bazar Sadar dan kamp Rohingya.
Selain itu, seorang anak tewas dan ayahnya terluka di Teknaf saat hujan deras terus berlanjut, mengakibatkan banyak kerusakan.
Sejak Kamis (12/9/2024) siang, hujan tanpa henti menyebabkan banjir meluas yang mengancam ribuan warga.
“Hujan kemungkinan akan terus berlanjut selama dua hari lagi,” kata Salahuddin kepada Anadolu, Jumat (13/9/2024).
Dia menambahkan bahwa upaya evakuasi dari area perbukitan yang berisiko tinggi sedang berlangsung.
Kantor meteorologi Cox’s Bazar mencatat curah hujan 401 milimeter dalam 24 jam terakhir, yang merupakan curah hujan tertinggi dalam satu hari musim ini.
Banjir menggenangi jalan-jalan utama kota, termasuk jalur penting sepanjang lima kilometer, menyebabkan 90 persen wilayah tersebut terendam.
Laporan media lokal menyebutkan setidaknya 35 jalan kecil dan rute utama terendam, memaksa lalu lintas berhenti total.
Ribuan rumah terendam banjir, dan lebih dari 500 hotel serta motel terisolasi, membuat wisatawan terjebak di berbagai destinasi wisata utama Bangladesh.
Banjir ini memperburuk kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi sejak 21 Agustus lalu, yang menewaskan setidaknya 71 orang dan memengaruhi lebih dari 5,7 juta penduduk di 11 distrik.
Pemerintah bersama PBB telah mendirikan tempat penampungan darurat, namun banyak warga masih menghadapi kerusakan rumah mereka.