JAKARTA – Pernahkah Anda melakukan perjalanan jauh tanpa membawa bekal sama sekali? Misalnya, bepergian ke luar kota tanpa membawa uang seribu Rupiah pun? Tentu tidak pernah, bukan?
Jika melakukan hal tersebut, tentu saja kita akan kerepotan. Kita tidak akan bisa naik kendaraan untuk mempercepat perjalanan, tidak bisa makan dengan kenyang, dan tidak bisa menikmati perjalanan panjang tersebut.
Berbeda dengan orang yang menyiapkan banyak bekal. Mereka bisa membeli tiket pesawat sehingga perjalanan yang seharusnya memakan waktu berhari-hari bisa dipersingkat menjadi beberapa jam saja.
Kapanpun lapar, tinggal beli makanan yang diinginkan. Kapanpun ingin tidur, tinggal tidur dengan nyaman. Enak, bukan?
Nah, sadarkah Anda bahwa di akhirat nanti kita akan melakukan perjalanan yang sangat panjang? Dari mulai alam kubur sampai dengan yaumil mizan?
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadis hasan,” Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582)
Sungguh konyol jika untuk menghadapi perjalanan panjang tersebut kita tidak menyiapkan bekal yang cukup atau memandang remeh bekal yang perlu dipersiapkan.
Hal ini sama saja seperti melakukan perjalanan keliling Pulau Jawa tanpa membawa uang, makanan, kendaraan, atau baju ganti.
Pasti kita akan bergantung pada belas kasihan dan pertolongan orang lain. Dan, begitulah keadaan di yaumil mahsyar nanti, di mana setiap orang akan mengemis syafaat dari orang lain.
“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti Matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” (HR Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589)
Menghadapi perjalanan akhirat yang begitu panjang dan berat, ingatlah untuk memperbanyak bekal. Salah satu bekal yang dapat melindungi kita dari kengerian di yaumil mahsyar adalah sedekah.
Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya semata.
- Imam (pemimpin) yang adil.
- Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
- Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
- Dua orang yang saling mencintai karena Allah, di mana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
- Laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
- Seseorang yang bersedekah lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
- “Dan orang yang berzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).