JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir rob yang dapat terjadi di sepanjang Pantai Utara (Pantura) Jawa selama periode arus mudik Lebaran 2025.
“Potensi banjir rob dapat terjadi di pantai-pantai di Indonesia, misalnya Pantai Utara Jawa dikhawatirkan banjir rob, sehingga ini juga perlu kewaspadaan. Kami sudah lapor ke Kementerian Perhubungan, dinas perhubungan, dan Kepolisian, jangan sampai mengganggu arus mudik, ada langkah-langkah mitigasi yang dilakukan,” katanya usai Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Selain itu, ia juga mengungkapkan adanya bibit siklon tropis Courtney yang terdeteksi di Samudra Hindia, sebelah barat Australia, serta bibit siklon tropis 93S yang berada di sekitar Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Fenomena ini dapat menyebabkan gelombang laut tinggi dan hujan lebat di sejumlah wilayah.
“Yang pertama adalah gelombang laut tinggi di wilayah Samudera Hindia mulai dari Sumatera Selatan, sedikit ke Bengkulu, Lampung, Selat Sunda, kemudian Banten Selatan sampai seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara. Ini yang gelombangnya tinggi di pantai-pantai itu Nusa Tenggara Timur, terus sampai ke Papua, juga di pantai Samudera Pasifik yaitu di utara Papua juga di Halmahera atau di Maluku Utara,” ujarnya.
Dwikorita menambahkan bahwa gelombang laut setinggi 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan barat Bengkulu, pesisir selatan Jawa Timur, hingga Samudra Hindia di sepanjang selatan Bali.
Sementara itu, gelombang setinggi empat meter diperkirakan dapat terjadi di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, serta perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Selain ancaman gelombang tinggi, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga diperkirakan akan terjadi di beberapa wilayah akibat dampak dari bibit siklon tropis 96W.
“Meskipun dalam 24 jam ke depan bibit siklon tropis ini diperkirakan menjauh dari Indonesia, tetap ada potensi hujan lebat, terutama di Papua, Papua Barat Daya, Papua Barat, dan Maluku Utara,” pungkasnya.