Cara Mudah Mengontrol Asupan Gula saat Ramadan

Ilustrasi gula. (Foto: FREEPIK/JCOMP)

JAKARTA – Gula dapat menjadi salah satu asupan andalan saat bulan puasa untuk menambah dan mengembalikan energi. Namun, jumlah asupan gula harus dibatasi agar tidak berlebihan dan berdampak buruk pada kesehatan.

Menurut Dr. Fridolin Seto Pandu, Senior Manager Medical Underwriter di Sequis, konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan gerakan tubuh menjadi lebih lambat, mengantuk, sulit berkonsentrasi, kurang termotivasi saat beraktivitas, dan lebih cepat lapar sehingga cenderung makan lebih banyak.

“Konsumsi gula dapat dilakukan saat berbuka bukan saat sahur karena tubuh telah kehilangan lebih banyak energi selama 12 jam dan gula bisa mengisi kehilangan energi tersebut,” kata dia dilansir dari Antara, Rabu (22/3/2023).

Saat berbuka puasa, orang yang suka minum es teh manis dapat mencoba mengurangi takaran gula dari dua sendok menjadi satu sendok teh atau bahkan setengahnya.

“Lalu, latih lagi menjadi setengahnya hingga terbiasa tidak merasa perlu menambah gula,” katanya.

Selain itu, Fridolin menyarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang dengan minum air putih atau minuman tanpa pemanis, bukan minuman yang mengandung fruktosa yang terdapat pada sirup dan minuman kemasan.

Untuk camilan, sebaiknya kurangi dan ganti camilan manis seperti biskuit, kue kering, puding, kolak, dan es buah dengan potongan buah-buahan segar.

Agar tidak cepat lapar saat sahur, masyarakat disarankan mengonsumsi makanan yang kaya serat, karbohidrat kompleks, dan protein.

Beberapa jenis makanan yang cocok untuk sahur antara lain beras merah, kentang, jagung, ubi jalar, alpukat, kacang hijau, dan oatmeal.

Meskipun sedang berpuasa, kebutuhan kalori harian tetap sama seperti saat tidak berpuasa, yaitu sekitar 1.500-2.500 Kkal per hari. Oleh karena itu, masyarakat harus memperhatikan jumlah asupan makanan saat berbuka puasa agar tidak makan secara berlebihan dan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori.

Fridolin menyarankan agar orang tidak mengonsumsi makanan manis dan berkalori tinggi selama bulan puasa karena dapat meningkatkan kadar gula, berat badan, dan tekanan darah.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar orang tidak makan secara berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan pada lambung seperti radang lambung.

“Makan berlebihan saat berbuka puasa tidak baik bagi lambung. Jika lambung dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicerna bisa mengakibatkan radang lambung,” kata dia.

Selain memerhatikan asupan makanan, orang juga harus menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga intensitas rendah atau sedang seperti berjalan kaki atau joging, yang dapat dilakukan sebelum atau setelah berbuka puasa, setelah sahur, atau malam hari.

Dengan menjaga kebugaran tubuh, orang dapat membantu menjalankan ibadah puasa dengan baik. Sebaliknya, kata Fridolin, jika pola makan tidak terjaga, kurang olahraga, dan tidak cukup istirahat, tubuh dapat menjadi tidak bugar dan mudah terserang penyakit.