JAKARTA, KBKNEWS.id – Komika Pandji Pragiwaksono menuai gelombang kecaman setelah cuplikan penampilannya yang menyinggung adat Toraja viral di media sosial.
Dalam materi stand up comedy tersebut, Pandji menyebut beberapa warga Toraja jatuh miskin karena menggelar pesta kematian yang mahal, serta jenazah yang dibiarkan di ruang tamu depan televisi.
“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal, pemakamannya pakai pesta yang mahal banget. Banyak orang jadi miskin karena itu,” ujar Pandji dalam video yang beredar. Ia menambahkan, jenazah kadang ditaruh di ruang TV, yang menurutnya menimbulkan efek horor bagi tamu.
Candaan ini mendapat reaksi keras dari Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Makassar, Amson Padolo. Menurutnya, materi Pandji melukai hati masyarakat, terutama terkait isu kemiskinan dan penyimpanan jenazah.
“Ada dua hal yang membuat kami terluka. Pertama soal kemiskinan akibat pesta adat, kedua soal jenazah disimpan di ruang tamu atau depan TV. Itu tidak benar dan sangat menyinggung,” tegas Amson. Ia menekankan bahwa jenazah disemayamkan di ruang khusus dengan penuh penghormatan, bukan di ruang tamu.
Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, juga mengecam materi tersebut dan meminta Pandji melakukan riset sebelum berbicara soal budaya. Ia mengundang Pandji datang langsung ke Toraja Utara untuk memahami budaya setempat.
“Ini harus menjadi pembelajaran bagi pekerja seni agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain. Kami siap mengajak komika untuk mengetahui budaya Toraja yang sebenarnya,” ujar Frederik.
Menanggapi kecaman tersebut Pandji secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Toraja atas materi komedinya.
“Selamat pagi, Indonesia. Terutama untuk masyarakat Toraja yang saya hormati. Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja terkait sebuah joke dalam pertunjukan Mesakke Bangsaku tahun 2013. Saya membaca dan menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya,” tulis Pandji Pragiwaksono di Instagram miliknya.
Pandji Pragiwaksono menyatakan kesediaannya untuk difasilitasi bertemu dengan perwakilan 32 wilayah adat Toraja, meskipun ia juga akan menghormati proses hukum negara jika pertemuan tersebut tidak memungkinkan dari segi waktu.

