
DI ERA globalisasi, digital dan medsos kini, tidak ada yang bisa disembunyikan, termasuk gelombang aksi unjukrasa buruh, mahasiswa dan elemen massa lainnya di Indonesia selama pekan terakhir Agustus lalu.
“Semangat Indonesia, ” ujar aktor Korea Selatan Joo Yeon Woo yang mengunggaj instagram bergambar Garuda Tunggal Ika,
Aktor Korea Selatan Joo Yeon Woo mengunggah gambar Garuda Bhineka Tunggal Ika di Instagram Story pada Jumat, (29/8), kemudian tersebar di medsos. “Semangat Indonesia,” tulisnya dalam unggahan itu.
Sedangkan musisi Ukraina, Denis Stoff mengunggah Instagram Story dengan ucapan: “Doa saya untuk warga Indonesia. Kita harus kuat menjaga jaga hak-hak kita dan diri kita sendiri,” katanya.
Sejumlah warga asing menunjukkan kepeduliannya lewat berbagai bentuk dukungan, mulai dari doa hingga bantuan nyata. Dukungan datang dari Malaysia, Korea Selatan, Thailand, hingga Filipina.
Gelombang protes diawali 25 Agustus dengan tuntutan menolak tunjangan besar bagi anggota DPR, berlanjut pada 28 Agustus dengan aksi buruh, dan berujung tragis setelah seorang driver ojol, Affan Kurniawan, tewas terlindas rantis Brimob.
Peristiwa tersebut memicu demonstrasi lanjutan pada 29 Agustus, di mana masyarakat turun ke jalan menuntut keadilan atas meninggalnya Affan.
Musisi AS-Korea, eaJ (Park Jae-hyung), juga turut bersuara lewat X dengan menyinggung kematian Affan.
“Apakah demokrasi benar-benar berjalan jika warga negaranya menjadi martir karena menjalankan hak mereka berunjuk rasa?” tutur Jae-hyung di X atau Twitter.
Warga Tetangga
Artis Thailand pun ikut menunjukkan solidaritas. Bonz Nadol Lamprasert dan Mark Siwat Jumlongkul membagikan gambar burung Garuda hitam bertuliskan “RIP Indonesia’s Democracy” dengan latar Gedung DPR, sementara aktris Minnie Phantira Pipityakorn mengirimkan pesan “cinta dan kekuatan” untuk Indonesia, lengkap dengan emoji bendera merah putih.
Sejumlah warganet asal Malaysia, @izwanhs, @shaminazimkhan, @sakinahtyasin, dan @smin_nr mengaku telah memesan makanan untuk para rider di Indonesia guna mendukung demonstrasi berbagai elemen warga RI, termasuk ojol terhadap pemerintah.
Mereka membagikan screenshot atau tangkapan layar bukti pemesanannya di aplikasi online dari berbagai rumah makan hingga total pesanan 1,6 juta.
Seorang warganet Malaysia melalui akun X nya, @abbypllis1014 menulis, ia telah memberikan bantuan bahan medis, kemudian diakhiri dengan kiriman doa untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Gerakan ini kemudian makin meluas setelah seorang praktisi PR ASEAN @sighyam ikut mengajak warganet untuk memesan makanan lintas negara lewat aplikasi online sebagai bentuk dukungan kepada para driver ojol.
Melalui akun X nya, ia menjelaskan secara rinci langkah-langkah memesan makanan via aplikasi online di Indonesia.
Aksinya itu pun dibanjiri pujian dan rasa haru dari para pengguna X di Indonesia. Tak hanya itu, aksinya juga kerap mendapatkan sambutan positif dari diaspora Indonesia di
Menghadapi kondisi yang sedang ramai ini, publik diharapkan tetap tenang serta tidak terprovokasi oleh kabar bohong maupun isu menyesatkan yang beredar.
Model Thailand Minnie Phantira Pipityakorn juga mengunggah pesan untuk warga Indonesia yang tengah berjuang di jalanan. “Mengirimkan cinta dan kekuatan,” tulisnya disertai emoji bendera Indonesia dan hati.
Solidaritas datang dari pelbagai negara, khususnya negara tetangga. Di X, juga diramaikan dengan niatan masyarakat Malaysia yang ingin membantu para driver ojol dengan memesan makanan untuk diberikan kepada driver itu sendiri.
Warganet Malaysia juga tak keberatan jika warga Indonesia mengajak mereka berdebat mengenai klaim kepemilikan batik dan rendang di internet, setelah situasi Indonesia sudah aman.
Diaspora
Tuntutan tersebut ramai dibagikan di medsos. Tak hanya dari netizen Indonesia yang berdomisili di Tanah Air, tetapi juga para diaspora. Masyarakat dunia juga menyorot demonstrasi beserta berbagai insiden yang mengiringinya.
Akun resmi serikat pekerja Filipina, Kilusang Mayo Uno, membagikan unggahan ‘Justice for Affan Kurniawan’ (Keadilan untuk Affan Kurniawan) melalui akun Instagram resminya.
Disebutkan, para pekerja Filipina solider dengan saudara-saudari di Indonesia dalam perjuangan mereka melawan keserakahan korporasi dan kekerasan negara.
“Baik di Manila maupun di Jakarta, musuh kita sama: Kapitalis eksploitatif yang memeras jutaan keuntungan dari para pekerja. Kami berdiri bersama Anda dalam memperjuangkan hak dan martabat kelas pekerja,” ungkap Kilusang Mayo Uno dalam unggahannya, Selasa (2/9).
Liga Malaysia
Gerakan kolektif aktivis mahasiswa Malaysia, Liga Malaysia, juga menyoroti demonstrasi di Indonesia.
Dalam unggahannya, Liga Malaysia menuntut pembebasan terhadap beberapa aktivis Indonesia yang ditahan, seperti Delpedrom Marhaen dari Lokataru dan Syahdan Husein dari Gejayan Memanggil.
Dalam unggahan mereka, Liga Malaysia dan beberapa lembaga non-profit setempat, juga menyerukan aksi massa dengan meletakkan bunga mawar di depan KBRI di Kuala Lumpur, Selasa (2/9).
“Perhimpunan ini diadakan sebagai tanda solidaritas terhadap kawan-kawan di Indonesia yang sedang berjuang menantang penindasan,” tertera dalam unggahan tersebut.
Dalam utasnya, @sighyam menekankan agar pemesan memilih lokasi pengantaran di pusat Jakarta, seperti lobi hotel, serta memberikan catatan khusus untuk membagikan makanan ke sesama pengemudi.
Ia juga mengingatkan agar tidak memesan produk babi atau alkohol serta menyertakan daftar kebutuhan medis, seperti kotak P3K, yang bisa dipesan melalui fitur GrabMart.
Sementara akun lain, termasuk @eiw_18, membagikan makanan kepada para mitra driver Grab. “Ayuk gabung! Berbagi adalah peduli,” tulisnya.
Netizen dari Malaysia juga ikut dalam gerakan ini. Akun @jentokki membagikan tangkapan layar dari percakapan dia dengan mitra Grab yang menerima pesanan darinya.
Fenomena ini menunjukkan besarnya dukungan global bagi para mitra pengemudi transportasi online yang tetap berada di lapangan di tengah kondisi yang tidak menentu di Indonesia.
Peringatan dari Kantor HAM PBB
Sementara itu Kantor HAM PBB menyoroti peristiwa aksi unjuk rasa yang berujung pada anarkisme dan penjarahan di Indonesia yang terjadi pada 25, 28, 30, dan 31 Agustus 2025.
Atensi ini disampaikan langsung oleh juru bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani, melalui keterangan videonya, Senin (1/9/2025).
“Kami mengikuti dengan cermat rangkaian kekerasan di Indonesia dalam konteks protes nasional atas tunjangan DPR, langkah-langkah penghematan, dan dugaan penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau berlebihan oleh aparat keamanan,” katanya.
Ravina mengatakan, pemerintah RI bersama DPR sebagai pihak berwenang harus menjunjung tinggi hak berserikat, berkumpul, dan kebebasan berpendapat dengan tetap mempertimbangkan norma ketertiban internasional.
Dunia bukan ruang hampa, tapi milik seluruh umat manusia, sehingga waktunya bagi elite di DPR mau pun pemerintah untuk berbenah dan berubah dengan beerbuat yang terbaik untuk rakyat sesuai fungsi, peran dan wewenangnya.
Bagi rakyat yang memperjuangkan keadilan dan hak-hak mereka: “Tetap semangat dan jangan takut!. Kalian tidak sendiri, tapi yang penting, hindari kekerasan, vandalisme dan perusakan yang merugikan semuanya! (berbagai sumber)




