
JAKARTA – PVMBG melaporkan bahwa erupsi Gunung Ruang, yang terjadi pada dini hari tadi, Selasa (30/4/2024), menyebabkan kerusakan pada stasiun seismik yang bertugas merekam aktivitas gempa gunung api.
Penyelidik Bumi Madya, Hetty Triastuty, menyatakan bahwa stasiun seismik tersebut terletak di tepi pantai Pulau Ruang, sekitar dua kilometer dari pusat kawah aktif.
“Alat kami mati tidak berapa lama setelah kejadian erupsi dini hari tadi,” ujarnya dilansir dari Antara.
Meskipun stasiun seismik di Pulau Ruang mengalami kerusakan, PVMBG masih memiliki stasiun seismik di Pos Pengamatan Gunung api di Pulau Tagulandang, yang letaknya lebih jauh.
PVMBG juga menerima bantuan dari beberapa pos pengamatan gunung api di Sulawesi Utara dan Maluku.
“Saat ini (aktivitas vulkanik dan kegempaan) menunjukkan relatif lebih tenang dibandingkan semalam dan dini hari tadi,” tuturnya.
Stasiun seismik Gunung Ruang sebelumnya juga mengalami kerusakan akibat erupsi pada 17 April 2024.
Tim Badan Geologi telah memasang stasiun pengganti di pos pengamatan Gunung Ruang yang mulai beroperasi pada 20 April 2024.
Gunung Ruang memiliki ketinggian puncak 725 meter di atas permukaan laut dan membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dari pulau lainnya.
Gunung tersebut secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
Selama periode 1 sampai 28 April 2024, tercatat sejumlah aktivitas gempa, termasuk gempa letusan, guguran, tremor, dan gempa vulkanik, serta gempa tektonik lokal dan jauh.
Pada 29 April 2024, terjadi sejumlah gempa guguran, gempa vulkanik dangkal dan dalam, serta gempa tektonik lokal dan jauh.
PVMBG juga mencatat tiga kali gempa letusan dan dua kali gempa tremor menerus selama periode 00.00 hingga 12.00 WITA pada hari ini.