
HARI Raya Idul Fitri 1445H yang dirayakan bersamaan oleh mayoritas umat muslim di Indonesia, Rabu (10/4) berjalan aman, tertib dan lancar selain berita duka tentang kecelakaan di ruas tol KM 58 Cikampek yang merenggut 12 korban jiwa, Senin (8/4) lalu.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengawali kegiatan open house Idul Fitri 1445H di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4). Sejak pukul 09.18 WIB presiden dan Ibu Iriana berada di ruang belakang Istana Negara untuk menanti tamu-tamu yang berdatangan.
Tamu pertama yang masuk: ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah beserta istri dan kedua anaknya yang disapa Jokowi dan Ibu Iriana, kemudian menyusul para petugas Istana, lalu para menteri anggota kabinet.
Open house yang digelar setelah presiden dan Ibu Iriana di Istana kepresidenan setelah melakukan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal disambut antusias masyarakat yang sudahngantri sejak pukul 04:00 dini hari padahal acara baru dimulai pukul 09:00.
Open House lebaran kali cukup bermakna karena yang terakhir kali mengingat Presiden Jokowi harus menyerahkan kekuasaanya jika presiden terpilih dalam Pilpres 2024 lalu dilantik, Oktober setelah sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) rampung.
Pemandangan lalu-lintas di ibukota bependuduk sebelas juta yang selalu diwarnai kemacetan, pada hari pertama Idul Fitri terasa lengang, terutama di jalan-jalan protokol di tegah kota karena pemilik dan kendaraan mereka sudah keluar ibu kota sejak H-10.
Di Gerbang Tol, Cikatama, Jawa Barat, arus lalu-lintas, Rabu pagi cenderung lengang, antara pukul 10.15 sampai 13.30 tercatat 1.520 kendaraan yang melintas, padahal sejak H-5 sampai H-1 pada waktu yang sama dilalui 1.720 kendaraan. Sebagian besar kendaraan degan tujuan kota-kota di sekitarnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, manajemen arus mudik di empat gerbang tol utama keluar Jakarta berjalan dengan baik, mulai dari awal masuk di KM 50 hingga KM 414 Kalikangkung yang semula memakan waktu delapan jam, turun menjadi 6,7 jam.
Kapolri memaparkan, puncak arus mudik pada masa Angleb 2024 terjadi pada H-4 lebaran, bergeser dari tahun lalu pada H-3 lebaran, namun tingkat kepadatan arus mudik turun dibanding tahun lalu.
Selain melakukan tes narkotika, Listyo juga mengingatkan para pengemudi angkutan umum untuk tidak memaksakan diri jika mengalami kelelahan karena berpotensi membahayakan penumpang yang diangkutnya.
Sementara St. Senen, Jakarta Pusat, Rabu siang masih dipadati oleh belasan ribu pemudik yang tidak kebagian tiket menjelang Hari “H”untuk berlebaran di kampung halaman.
Sementara DI Yogyakarta, tujuan wisata utama yang diperkirakan dikunjungi 11,7 juta pelaku perjalanan (traveller) pada hari pertama lebaran tampak padat, terutama di sekitar kawasan destinasi utama Malioboro.
Yogyakarta favorit destinasi
Yogyakarta tidak hanya menawarkan berbagai lokasi wisata, baik yang lama mau pun yang baru dibangun, juga wisata kuliner yang tersebar di berbagai penjuru kota, di pusat kota mau pun di pinggiran.
Tentu saja, suasana lebaran meningkatkan rezeki para pemilik losmen dan penginapan, pedagang K-5, warung-warung sederhana sampai rumah makan kelas atas dan sejumlah destinasi wisata yang tersebar di sekitar Yogyakarta. Sekitar 11,7 pelaku perjalanan mengunjungi Yogyakarta setiap tahun, terutama saat lebaran.
Sementara di Jayapura, ibukota Provinsi Papua, ratusan jemaah mengikuti shalat Idul Fitri yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua, Rabu pagi. Sejauh ini tidak ada laporan mengenai insiden atau gangguan keamanan, baik di Jayapura mau pun wilayah lain di Papua atau Papua Barat.
“Alhamdulillah Shalat Ied pagi hari ini berjalan tertib, aman dan dalam sangat sejuk,” tutur seorang jamaah, sementara Prof. Idrus Alhamid dalam khotbahnya meminta jamaah bersikap lebih baik lagi setelah menjalani ibadah puasa sebulan penuh.
“Sebulan penuh kita berpuasa, melatih kesabaran dan ketangguhan iman kita dan membina hubungan keakraban. Kita dituntut untuk membuktikan hasil pengemblengan selama sebulan, “ ujarnya.
Sedangan aktivitas masyarakat di Pasar Mardika dan Batu Merah, Kota Ambon terpantau sepi pada hari pertama Idul Fitri 1445 H, karena sebagian besar lapak pedagang yang pemiliknya muslim tutup.
Seperti yang diingatkan oeh para da’I dan penghutbah, menahan lapar dan dahaga dan ditempa selama sebulan penuh, hendaknya meningkatkan kualitas umat muslim, tentu terutama para anggta legidatif terpilih dan pemimpin baru.
Jika benar-benar mengamalkan apa yang sudah dilakoni selama bulan Ramadhan, selayaknya para anggota legislatif dan pemimpin terpilih bakal amanah, adil dan jauh dari perilaku korup, otoriter, apalagi aji mumpung.