JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Indonesia mengecam keras tindakan Israel yang membangun terowongan baru di kawasan distrik Silwan, Yerusalem Timur untuk proyek arkeologi Kota Daud (City of David).
“Indonesia mengutuk keras tindakan Israel yang merusak harapan terbentuknya solusi dua negara,” kata Fachir.
Kemlu menyatakan akibat sikap Israel, menteri luar negeri negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar rapat darurat pada Rabu (17/7/2019) lalu di Jeddah, Arab Saudi.
Rapat darurat itu digelar atas permintaan Palestina demi merespons pelanggaran Israel di Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem) terkait penggalian dan pembuatan terowongan bawah tanah di Silwan.
Israel beralasan penggalian itu dilakukan untuk membuka kembali Jalur Para Peziarah (Pilgrims Road) yang selalu dilintasi pemeluk Yahudi ketika berziarah ke Yerusalem 2000 tahun silam.
Israel mengklaim penggalian dilakukan di lahan yang mereka beli secara sah. Namun, para pemilik tanah yang merupakan orang Palestina menggugat Israel karena mencaplok lahan mereka.
“Indonesia serukan Sekretariat OKI dan Islamic Office for the Boycott of Israel (IBO) untuk segera menyusun daftar produk Israel yang di produksi pemukiman ilegal dengan bantuan konsultan profesional sebagai dasar kebijakan negara anggota untuk melaksanakan kebijakan boikot,” papar Fachir, dilansir laman Kemenlu RI.
Fachir menuturkan selain mendorong Israel menghentikan “pelanggarannya”, Indonesia juga akan berupaya melakukan pendekatan jalan kedua dengan komunitas moderat di Israel.