Inggris Siap Kirim Pasukan ke Ukraina demi Keamanan Regional

JAKARTA – Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa negaranya siap mengerahkan pasukan ke Ukraina jika diperlukan demi menjamin keamanan negara tersebut.

Dalam opininya yang dimuat di surat kabar Telegraph, Starmer menegaskan bahwa Inggris akan berperan aktif dalam mempercepat upaya perlindungan bagi Ukraina.

Salah satu bentuk dukungan ini adalah komitmen untuk memberikan bantuan militer sebesar 3 miliar poundsterling per tahun hingga setidaknya 2030.

“Namun, ini juga berarti siap dan bersedia berkontribusi terhadap jaminan keamanan bagi Ukraina dengan menempatkan pasukan kami di lapangan jika diperlukan,” katanya.

Ia mengakui bahwa keputusan ini membawa tanggung jawab besar, terutama terkait risiko yang mungkin dihadapi oleh personel militer Inggris.

“Namun, peran apa pun dalam menjamin keamanan Ukraina juga berarti menjamin keamanan benua kita dan keamanan negara ini,” ujar Starmer.

Oleh karena itu, Starmer menekankan perlunya Eropa meningkatkan upaya dalam memenuhi kebutuhan pertahanannya.

“Saya akan bertolak ke Paris dengan pesan yang sangat jelas untuk teman-teman kami di Eropa. Kami harus benar-benar serius dalam mempertahankan diri dan menanggung beban kami sendiri,” tuturnya.

Starmer juga menyebut bahwa Presiden Donald Trump memiliki pandangan yang tepat dalam mendesak negara-negara Eropa untuk segera bertindak lebih aktif dalam pertahanan bersama.

Ia juga menekankan bahwa negara-negara Eropa harus meningkatkan anggaran pertahanan mereka serta mengambil peran lebih besar dalam aliansi NATO.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump baru-baru ini melakukan percakapan via telepon mengenai penyelesaian konflik di Ukraina. Mereka sepakat untuk tetap menjalin komunikasi, termasuk rencana pertemuan tatap muka di masa mendatang.

Putin menegaskan bahwa solusi konflik di Ukraina tidak boleh sekadar berupa gencatan senjata sementara yang memungkinkan pihak-pihak tertentu untuk menguatkan kembali militernya, melainkan harus mengarah pada perdamaian jangka panjang.

Sementara itu, Trump mengklaim bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersedia mencapai kesepakatan guna menyelesaikan konflik, meskipun ia tidak mengungkapkan detail dari syarat-syarat yang diajukan. Trump juga menyatakan bahwa pertemuan berikutnya dengan Putin bisa terjadi dalam waktu dekat.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here