JAKARTA – Kasus pungutan liar (pungli) oleh aparat kini menjadi sorotan. Kedutaan Besar (Kedubes) China bahkan sudah mengeluarkan surat terbuka ada puluhan warganya yang menjadi korban pungli petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Akibatnya, sebanyak 30 pejabat imigrasi dicopot. “Kami tarik semua yang ada di data dari penugasan di (Bandara) Soetta,” kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Sabtu (1/2/2025).
Tak hanya itu, kasus terbaru polisi memalak pasangan sejoli di Semarang menjadi sorotan. Dua polisi Aipda K dan Aipda RL melakukan aksinya saat melihat dua remaja berpacaran di mobil, kawasan Telaga Mas, Semarang Utara, Jumat (31/1/2025) malam.
Aiptu K dan Aipda RL saat memeras menakut-takuti korban dengan tuduhan telah melakukan tindak pidana. Pasangan itu pun diminta harus menyerahkan uang jika tidak mau diproses hukum.
Namun, sesaat setelah uang diserahkan, salah satu korban berteriak ‘maling’ sehingga warga di sekitar lokasi langsung berkerumun dan membantu pasangan tersebut.
Aksi oknum anggota TNI di Tangerang Selatan juga menjadi sorotan. Pratu TS (30) membunuh perempuan berinisial N (26) di sebuah kontrakan di Kampung Bonjol, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto sudah memberikan peringatan tegas kepada TNI-Polri dalam rapat pimpinan, Kamis (30/1/2025).
Prabowo mengingatkan bahwa anggota TNI dan Polri harus mengayomi dan melindungi rakyat karena mendapat gaji yang dibiayai oleh rakyat.
“Saya tekankan mereka harus menjadi pemimpin yang baik, saya ingatkan bahwa mereka diharapkan oleh rakyat, mereka diberi kepercayaan yang besar oleh rakyat. Rakyat yang membiayai TNI dan Polri. TNI dan Polri harus mengayomi rakyat, harus melindungi rakyat,” kata Prabowo.