Iran mulai serang Israel

0
330
Iran luncurkan 200-an drone Shaded ke wilayah Israel dari Jordania dan Suriah, Sabtu (13/4) sebagai balasan serangan udara Israel ke konsulatnya di Damaskus sepekan lalu.

Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan belasan serangan drone dan misil ke wilayah Israel, Sabtu (13/4) sehingga meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan AS serta dicemaskan akan menyeret negara-negara lainnya.

Militer Israel dari tayangan Chanel 12 TV Israel melaporkan, 200-an drone yang diluncurkan dari wilayah Suriah dan Jordania memasuki wilayah udara mereka namun Sebagian besar berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udaranya (hanud) yang dipasang berlapis-lapis.

Sejak Perang Teluk I, awal 1990, Israel terus meningkatkan kombinasi sistem hanud, mulai dengan rudal anti rudal Patriot, Iron Dome (Kubah Besi) untuk mencegat proyektil yang diluncurkan dari jarak dekat dan jauh,  David Sling dan Aegis.

Seementara Iran, sebelumnya memang telah bersumpah akan melancarkan pembalasan atas serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, 1 April lalu yang menewaskan tujuh anggota IRGC termasuk dua komandan senior.

Iran menyebutkan serangan drone-drone tersebut merupakan hukuman atas “kejahatan Israel”, sebaliknya Israel tidak mengiakan atau atau membantah bertanggung jawab atas serangan ke konsulat Iran itu.

Israel sendiri saat ini sedang menyiapkan serbuan pasukan daratnya ke wilayah Rafah di Gaza, Palestina dalam upaya memburu sisa-sisa laskar Hamas yang diyakininya berbaur dengan 1,5 juta pengungsi di lokasi perbatasan dengan Mesir itu.

Dikutip dari Reuters, Presiden AS Joe Biden, yang pada hari Jumat (12/4) mengingatkan  Iran agar tidak menyerang Israel, telah berjanji untuk mendukung Israel melawan Iran.

Perang Gaza antara Israel dan Hamas yang kini memasuki bulan ketujuh sejak 7 Oktober 2023 terus meluas ke Lebanon dan Suriah dengan bergabungnya milisi Hesbollah dan unit-unit IRGC yang ditempatkan di sana.

Keterlibatan Iran, berhadapan langsung dengan Israel dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah, tentu sangat merisaukan, mengingat  kepemilikan mesin perang raksasa kedua negara sekawasan itu.

“Ini adalah eskalasi yang parah dan berbahaya. Kemampuan pertahanan dan ofensif kami berada pada tingkat kesiapan tertinggi menjelang serangan besar-besaran Iran,” kata jubir militer Israel, Laksamana Daniel Hagari.

PM Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menaiki pesawat jet resmi lepas landas tak lama setelah serangan dimulai dan menyusun kabinet perang di markas militer di Tel Aviv.

Militer Israel mengatakan sirene akan berbunyi di daerah mana pun yang terancam dan pertahanannya siap menghadapi drone, yang dikatakannya bersifat “eksplosif”. Channel 12 melaporkan, hanya butuh sekitar 20 detik untuk sampai ke tempat perlindungan ketika serangan rudal atau drone tiba, apalagi peringatan datang beberapa jam sebelumnya.

Iran sendiri mengaku telah meluncurkan 200 drone dan rudal ke Israel dua pekan pasca serangan Isarel ke kantor konsulatnya di Damaskus yang menewaskan sejumlah perwira militer termasuk Panglima Pasukan Quds (unit khusus IRGC) , Mohammad Reza Zahedi.

Menurut IRGC, serangan drone bersandi “Operasi Janji Pasti” ditujukan pada “sasaran tertentu” di wilayah Israel berkaitan dengan “kejahatan berulang” yang dilakukan Israel terhadap kepentingan Iran.

Sejauh ini belum diketahui reaksi Israel, akan langsung menyerang balik Iran atau melakukan serangan terbatas pada situs-situs peluncuran drone atau rudal Iran di Lebanon atau Suriah.

Perimbangan Kekuatan

Global Firepower 2024 mencatat, anggaran militer Israel bertengger di urutan ke-19 sebesar 24,4 milyar dollar AS (setara Rp385 triliun), sedangkan Iran di urutan ke- 33  sebesar 9,95 milyar dollar AS (sekitar Rp156,7 triliun).

Dikepung dan berseteru dengan negara-negara Arab sejak merdeka 1948, pasukan pertahanan Israel (IDF) terus diperkuat, dan didukung teknologi dan juga negara-negara Barat terutama AS. Israel juga masuk club kekuatan nuklir dunia.

Sebaliknya, Iran adalah negara dengan kekuatan militer terkuat di kawasan Teluk. Walau diembargo oleh AS sejak Revolusi Iran pada 1979,  Iran didukung Rusia, China atau Korea Utara, terus mengembangkan rudal-rudal balistik yang diklaimnya bisa menjangkau Tel Aviv.

IDF berkekuatan 170.000 personil tetap dan 465.000 cadangan. AD-nya didukung 1.370 tank termasuk 500-an unit buatan lokal Merkava dan 6.135 kendaraan lapis baja, sekitar 1.000 pucuk artileri medan dan 650 meriam swagerak serta 48 satuan roket atau rudal.

AU Israel mengoperasikan 612 aneka pesawat, a.l 246 pesawat tempur buatan AS (termasuk 75 unit F-35 Super Lightning, 52 unit     F-15 Eagle dan 23 unit F-15 Strike Eagle, 141 unit F-16 Fighting Falcon dan 146 helikopter serang termasuk 50 unit UH-60 Black Hawk dan AH-64 Apache (semua buatan AS).

Sedangkan matra kekuatan matra laut Israel didukung 67 unit kapal perang termasuk tujuh jenis korvet, dua kapal cepat rudal dan masing-masing lima kapal patroli dan kapal selam.

Untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal taktis dari musuh-musuhnya, Israel menyiapkan sistem pertahanan terintegrasi Iron Dome (Kubah Besi), David Slings, sistem rudal Arrow dan rudal anti rudal Patriot buatan AS.

Sedangkan AB Iran didukung 610.000 personil tetap dan 350.000 personil cadangan tremasuk satuan Garda Revolusi (IRGC).

AD Iran mengoperasikan 2.000-an tank, sebagian besar peninggalan Uni Soviet seperti T-62 dan T-72 serta 800-an unit  Karrar buatan lokal, 4.873 pucuk artileri medan dan 1.030 artileri swagerak dan   1.775 satuan rudal atau roket.

Kekuatan matra laut Iran didukung 101 kapal perang termasuk tujuh fregat, tiga korvet dan 19 kapal selam kelas kilo warisan Uni Soviet.

AU-Iran yang mengoperasikan 575 aneka pesawat termasuk 215 pesawat tempur lawas buatan AS seperti 63 unit F-4 Phantom, 41 unit F14 Tomcat 19 unit serta MiG-29 dan  23 unit Sukhoi SU-24 (eks- Soviet), 17 unit Chengdu J-7 (China) dan Mirage F-1 (Perancis).

Selama diembargo oleh Barat sejak awal 1980-an, Iran terus mengembangkan rudal-rudal taktis seperti Shahab-1, Shahab-2 dan Shahab-3, Feteh, Fajr, Ghadir dan Samid yang sebagian diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah Israel.

Saling serang antara dua seteru bebuyutan, Iran dan Israel, dikhawatirkan bakal meluas ke negara-negara yang memiliki mesin perang raksasa lainnya, seperti AS bersama 30 kekuatan NATO yang berada di belakang Israel dan kemungkinan China dan Rusia dan Korea Utara yang bakal mendukung Iran. (AFP/Reuters/ns)

Advertisement div class="td-visible-desktop">

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here