GAZA – Penghadangan yang dilakukan Israel terhadap kapal Freedom Flotilla 3 sama dengan perlakuan begal.
Hal itu disampaikan Petinggi Gerakan Perlawanan Hamas Hussam Badran di Gaza, Senin (30/06/2015), menanggapi penghadangan yang dilakukan tentara Israel terhadap rombongan Freedom Flotilla yang hendak membongkar Blockade Israel.
Menurut Badran, mengatakan bahwa penghadangan yang dilakukan pasukan penjajah Zionis terhadap kapal yang menghancurkan blokade Jalur Gaza adalah perilaku mafia yang melanggar hukum.
Badran menyatakan kejadian ini, mengingatkan kembali pada kejahatan Zionis terhadap kapal Mavi Marmara yang mengakibatkan sejumlah relawan gugur. Dia menambahkan, “Sekiranya apa yang disebut masyarakat internasional menghukum Zionis Israel kala itu, tentu mereka tidak akan berani terus melakukan blokade atas Jalur Gaza dan menyerang orang yang berusaha menghancurkan blokadenya.”
Dia menegaskan bahwa Jalur Gaza tidak akan mengibarkan bendera putih. Persoalan Palestina didasarkan kepada hak dan keadilan. Dan semua tindakan penjajah Zionis dan sikap diam dunia, tidak akan merubah hak-hak Palestina atas tanahnya dan tidak akan melemahkan tekadnya.
Badran menambahkan bahwa blokade dzalim atas Jalur Gaza akan hancur meski membutuhkan waktu yang lama. Dia menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan sikap kemanusiaan dan kepahlawan para relawan solidaritas yang ikut dalam kapal pembebasan blokade.